Jumat, 14 Desember 2012

PSSI Lolos dari Sanksi FIFA



Sepakbola Indonesia dipastikan lolos dari pembekuan oleh FIFA. Tapi, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) diberikan tenggat waktu terakhir hingga 14 Maret 2013 untuk menyelesaikan masalah dualisme kepengurusan yang melilit mereka.

Usai rapat Komite Eksekutif FIFA, Jumat 14 Desember 2012, di Tokyo, akhirnya diputuskan nasib Indonesia akan dibahas pada rapat Komite Asosiasi dan Komite Eksekutif berikutnya.

"PSSI akan diberikan perpanjangan waktu selama tiga bulan (sampai Maret 2013). Karena itu, situasi PSSI akan kembali dilihat pada rapat selanjutnya. Ini adalah tenggat waktu terakhir yang akan diberikan pada PSSI untuk menormalkan situasi," tulis FIFA dalam situs resminya.

Perpanjangan waktu ini sesuai dengan keinginan dari tim Task Force yang dibentuk oleh KONI. Sebelumnya, Ketua Task Force, Rita Subowo, menyatakan akan menegosiasi Presiden FIFA, Sepp Blater, untuk menghindarkan PSSI dari sanksi.

Selain PSSI, Komite Eksekutif FIFA juga membahas soal nasib Asosiasi Sepakbola Sierra Leone (SLFA) yang juga mengalami masalah serupa. FIFA akhirnya memutuskan membentuk komite normalisasi untuk negara yang pecah karena perang saudara itu.

Selain keputusan soal nasib PSSI dan SLFA, rapat Komite Eksekutif FIFA itu juga membuat keputusan menyangkut Piala Konfederasi 2017 dan Piala Dunia 2018  yang akan digelar di Rusia. Serta menambahkan beberapa poin soal regulasi keselamatan dalam stadion.

Rapat Komite Eksekutif FIFA berikutnya baru akan digelar pada 20 dan 21 Maret 2013 di Zurich, Swiss.

Minggu, 02 Desember 2012

Skuad Indonesia di Piala AFF 2012


Goalkeepers:
Wahyu Tri Nugroho (Persiba Bantul), Endra Prasetya Suprapto (Persebaya Surabaya)

Defenders:
Handi Ramdhan (Persija Jakarta), Novan Setya Sasongko (Persibo Bojonegoro), Nopendi (Persiba Bantul), Fachruddin Wahyudi Aryanto (PSS Sleman), Wahyu Wijiastanto (Semen Padang), Raphael Guillermo Eduardo Mahtimo (VV Capelle, Netherlands).

Midfielders:
Taufiq (Persebaya Surabaya), Elie Aiboy (Semen Padang), Rasyid Assahid Bakri (PSM Makassar), Muhammad Nur Iskandar (Persibo Bojonegoro), Bernardus Valentinus Telaubun (Bontang FC), Corneles Sergius Geddi (Persija Jakarta), Vendry Ronaldo Mofu (Semen Padang), Oktovianus Maniani (Persiram Raja Ampat), Tonnie Harry Cusell (GVVV, Netherlands).

Forwards:
Irfan Haary’s Bachdim (Persema Malang), Bambang Pamungkas (Persija Jakarta), Andik Vermansah (Persebaya Surabaya), Rachmat Syamsuddin Leo (PSM Makassar), Samsul Arif Munip (Persibo Bojonegoro), Jhonny Rudolf van Beukering

Indonesia di Piala AFF 2012


Ajang Piala AFF 2012 menjadi ajang pembuktian Timnas Indonesia besutan Nil Maizar. Dengan komposisi pemain seadanya dan kisruh PSSI yang berkepanjangan Timnas berangkat ke Malaysia dengan modal sumbangan dari pengusaha dan dana minim dari Pemerintah. Beberapa pemain naturalisasi pun digaet Johny Van Baukering, Tonny Cussel dan Raphael Maitimo didatangkan langsung dari Belanda. Kuota 23 pemain membuat Arthur Irawan dipulangkan ke timnya Espanyol B. Indonesia tergabung di grup B dengan tuan rumah Malaysia, Singapura dan Laos. 22 November 2012, Indonesia tiba di Kuala Lumpur dengan optimisme dapat memenangkan laga pertama lawan Laos pada tanggal 25 November Timnas Indonesia melakukan beberapa latihan ringan. Raphael Maitimo pun baru bergabung pada tanggal 23 November dan langsung bergabung dengan Timnas.

Laga pertama pun digelar dengan lawan pertama adalah Laos tim yang di atas kertas unggul atas Indonesia. Tapi kenyataan lain Laos memberikan perlawanan dengan menahan Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur dengan skor 2-2. Dua gol Indonesia dicetak Raphael Maitimo dan Vendry Mofu. Striker gaek Bambang Pamungkas dan Irfan Bachdim tak mampu berbuat banyak. Kiper Endra Prasetya pun harus diusir keluar lapangan untungnya tak lama berselang bek Laos juga harus diusir dari lapangan. Dengan sama-sama 10 pemain hanya bermain imbang adalah hasil yang mengecewakan. Di laga lain grup B tuan rumah Malaysia kalah telak dari Singapura 3-0. 

Laga kedua pun digelar selang 3 hari kemudian di stadion yang sama. Dengan hasil seri di laga pertama Timnas yang tidak pernah menang lawan Singapura pun berniat bangkit paling tidak bisa bermain seri untuk membuka peluang. Ternyata diluar dugaan pemain Singapura keteteran menghadapi Indonesia beberapa peluang tercipta di babak pertama. Singapura harus kehilangan satu pemainnya karena melakukan pelanggaran keras terhadap Andik. Melawan 10 Pemain Indonesia makin gencar melakukan serangan. Puncaknya di menit-menit akhir tendangan bebas Andik Vermansyah melengkung ke tiang jauh dan berbuah gol indah 1-0 hingga pertandingan berakhir. Dilaga lainnya Malaysia menang telak 4-1 atas Laos. Dengan kemenangan tersebut Indonesia memuncaki klasemen grup B dengan 4 poin disusul Singapura 3, Malaysia 3 dan Laos 1. 

Laga terakhir grup B Indonesia hanya membutuhkan hasil seri lawan Malaysia. Bermain di stadion yang sama Indonesia bermain agresif di awal-awal babak pertama. Bebrapa peluang pun tercipta tapi tak satupun yang berbuah gol. Keasyikan menyerang Indonesia lengah petaka terjadi di menit 26' Malaysia berhasil melesakkan gol melalui Azzamudin. Tak mau kalah Indonesia makin gencar menyerang tapi kembali 3 menit berselang berhasil menambah gol 2-0 untuk keunggulan Malaysia. Masuknya Andik, Van Baukering dan Tonny Cussel tak bisa membantu Indonesia untuk menyamakan skor. Di laga lain Laos yang sempat unggul 2-1 di babak pertama harus menelan kekalahan 3-4 atas Singapura. Dengan hasil ini Indonesia berada di peringakat 3 dan tidak lolos ke Semifinal untuk yang kedua kalinya sejak 2007. 

KLASEMEN AKHIR 

GROUP A 
Thailand 3 3 0 0 9 2 9 
Filipina 3 2 0 1 4 2 6 
Myanmar 3 0 1 2 1 7 1 
Vietnam 3 0 1 2 2 5 1 

GROUP B
Malaysia 3 2 0 1 6 4 6
Singapura 3 2 0 1 7 4 6
Indonesia 3 1 1 1 3 4 4
Laos 3 0 1 2 6 10 1

Selasa, 05 Juni 2012

Diwarnai Kericuhan, Filipina Tahan Indonesia

Indonesia gagal memetik kemenangan sebab ditahan imbang 2-2 oleh Filipina dalam laga persahabatan di Rizal Memorium Stadion, Selasa, 5 Juni 2012. Kemenangan Indonesia dibuyarkan oleh gol Philip Younghusband di menit 83.

Tampil di hadapan ribuan pendukungnya, Filipina mampu tampil dominan dan coba mulai menekan dan menciptakan sejumlah peluang emas. Namun hingga turun minum, kedudukan masih imbang tanpa gol.

Memasuki babak kedua, Indonesia suskes mengambil alih permainan dan berusaha menekan. Permainan apik kesebelasan Indonesia akhirnya memecah kebuntuan di menit 57. Berawal dari pergerakan Okto dari sisi kanan lapangan, umpan silangnya mampu dimaksimalkan oleh Patrich Wanggai. Skor 1-0.

Sayang, keunggulan Indonesia tidak bertahan lama. Dua menit berselang, Filipina mampu menyamakan kedudukan. Gol balasan bermula dari bola yang dikuasai Satrio Syam bisa direbut oleh James Younghusband.

James pun dengan mudah menaklukkan Markus dan menceploskan bola ke gawang Indonesia sekaligus mengubah kedudukan menjadi 1-1. Tapi  para pemain Indonesia mampu bangkit dan kembali unggul dua menit berselang.

Gol kedua Indonesia dicetak oleh Irfan Bachdim yang memanfaatkan kelalaian lini pertahanan Filipina. Pemain keturunan Belanda ini mampu lolos dari perangkap offside dan dengan mudah melesakkan bola. 

Sayang laga seru ini tercoreng oleh ricuh yang terjadi di penghujung pertandingan. Beberapa pemain terlibat keributan. Irfan Bachdim dari Indonesia dengan sejumlah pemain Filipina di menit 81. Alhasil, wasit mengeluarkan tiga kartu merah, kepada Irfan Bachdim dan dua pemain Filipina, Ott dan Caligdong.

Dua menit berselang, Filipina mampu memanfaatkan situasi yang sempat memanas dengan mencetak gol penyeimbang. Bermula dari tendangan bebas Cagara di menit 83 yang mampu diteruskan oleh Philip Younghusband. Gol ini sekaligus menutup laga dengan skor 2-2 untuk kedua tim.

Susunan Pemain


Filipina: Rolland Muller; De Murga, Gier, Sabio, Denis Cagara, Angel Guirado (Misagh Bahadoran, 73'), Angeles, Emelio Caligdong, Paul Mulders (James Younghusband, 49'), Manny Ott, Denis Wolf

Indonesia: Markus Haris Maulana; Hamdi Ramdhan, Novan Setya, Rusdi, Novendri; Oktavianus Maniani (Titus Bonai, 69'), Irfan Bachdim, Bayau, Valentino; Patrick Wanggai

Selasa, 29 Mei 2012

Inter Kalahkan Indonesia 4-2


Inter Milan kembali meraih hasil positif di partai eksebisi kedua mereka di Indonesia. Menghadapi timnas Indonesia, tim asuhan Andrea Stramaccioni menang 4-2, Sabtu, 26 Mei 2012. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Inter sudah unggul 2-1 di babak pertama. Dua Gol Nerazzurri dicetak Countinho pada menit ke-5 dan 42. Sementara gol tim Merah Putih diciptakan Patrich Wanggai di menit 12. Pada babak kedua Inter memasukkan Giampaolo Pazzini. Hasilnya cukup positif. Striker asal Italia tersebut berhasil menjaringkan dua gol tambahan La Beneamata. Gol pertama Pazzini di pertandingan ini hadir di menit 62. Lolos dari perangkap offside, dia dengan leluasa menceploskan 'si kulit bundar' ke gawang yang dikawal Markus Horison. Pazzini lalu menambah pundi-pundi golnya di menit 78. Dia melakukan kerja sama satu-dua dengan Diego Milito di dalam kotak penalti sebelum menghujamkan bola ke gawang lawan. Skor 4-1 untuk Inter. Jelang lima menit akhir pertandingan, Indonesia masih ngotot mengejar gol tambahan. Hasil kongkret diraih ketika waktu menunjuk menit 90+1. Akeselerasi Valentino berhasil menembus barisan pertahanan Inter disambung dengan tendangan Yoshua Pahabol di muka gawang. Skor 4-2 untuk Inter bertahan sampai pertandingan usai. 

Susunan pemain: 
Indonesia: 22 Markus Haris Maulana; 21 Henki Ardiles, 14 Abdul Rahman, 17 Harry Saputra, 4 Diego Michiels ; 8 Elie Aiboy, 11 Bima Sakti, 13 Lucky Wahyu; 23 Oktavianus Maniani, 5 Patrich Wanggai, 3 Ferdinand Sinaga. 

Inter Milan: 21 Paolo Orlandoni; 13 Douglas Maicon, 2 Ivan Cordoba, 25 Walter Samuel, 4 Javier Zanetti; 17 Angelo Palombo, 19 Esteban Cambiasso; 42 Jonathan, 29 Coutinho, 81 Samuele Longo; 22 Diego Milito.

Inter Milan Tekuk Liga Selection 3-0

Inter Milan tanpa kesulitan berhasil menggulung tim tuan rumah Liga Selection atau pemain-pemain pilihan Liga Primer Indonesia (LPI) dengan skor 3-0. Meski hanya bertajuk laga persahabatan, duel ini menjadi suguhan menarik bagi para pencinta sepakbola tanah air. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis 24 Mei 2012, Inter Milan awalnya menurunkan mayoritas pemain muda. Hanya Javier Zanetti yang berstatus sebagai pemain inti yang diturunkan sebagai starter. Hasilnya, Inter harus menunggu hingga menit 35 untuk dapat menjebol gawang Liga Selection lewat gol pemain mudanya, Samuele Longo. Bahkan Inter harus puas skor 1-0 ini tetap bertahan hingga turun minum. Ingin melihat foto duel Inter Milan versus Liga Selection klik di sini Di babak kedua, Inter melakukan beberapa pergantian. Beberapa pemain kunci macam Esteban Cambiasso, Diego Milito, dan Douglas Maicon diturunkan pelatih Andrea Stramaccioni. Dan sepanjang babak kedua, La Beneamata berhasil menambah dua gol lewat gol Giampaolo Pazzini di menit 52. Meski bola sempat ditepis kiper Aji Saka namun bola kembali dikuasai Pazzini sebelum akhirnya sepakan keduanya sukses menjebol gawang Liga Selection. Pada menit 70, Inter akhirnya berhasil unggul 3-0. Kali ini gelandang muda, Luca Tremolada yang sukses menjebol gawang Aji Saka. Pemain 20 tahun ini berhasil memanfaatkan umpan dari sisi kiri pertahanan Liga Selection. Meski Inter terus menciptakan peluang di sisa waktu namun hingga akhir pertandingan skor 3-0 untuk keunggulan Inter tetap bertahan.

Manajer Timnas: Kami Kalah Terhormat

Indonesia akhirnya kandas di babak semifinal Al Nakba Cup 2012 setelah menyerah 1-2 dari tuan rumah Palestina. Menurut Manajer Timnas, Ramadhan Pohan, pasukan Nilmaizar terhenti secara terhormat pada turnamen yang diikuti sembilan negara tersebut.

"Pasukan debutan Indonesia sudah lakukan yang terbaik. Irfan Bachdim, Wijitanto, Hamdi, dan kiper Hendra sudah maksimal," ujar Ramadhan lewat akun twitternya tak lama setelah laga usai.

"Tapi inilah sepak bola. Bermain bagus tidak harus berarti juara," sambung Wakil Sekjen Partai Demokrat tersebut.

Bertanding di Hussein bin Ali Stadium, Hebron, Selasa, 22 Mei 2012, Indonesia sebenarnya sempat unggul lewat gol Irfan Bachdim pada menit ke-13. Namun tuan rumah berhasil membalasnya setelah Abu Habib sukses mengeksekusi hadiah penalti pada menit ke-39.

Di babak kedua, Palestina tampil dominan. Sedangkan Indonesia memilih tampil bertahan dan berusaha mengandalkan serangan balik.

Pada menit ke-66, Palestina berbalik unggul setelah Faheed Attal yang berdiri tanpa pengawalan di kotak terlarang sukses menjebol gawang Indonesia. Indonesia berusaha mengejar. Namun hingga pertandingan berakhir, Palestina tetap unggul 2-1 atas timnas.

"Kita terhenti secara terhormat. Dengan 15 pemain tersisa, karena beberapa cedera dan Okto-Pahabol tidak dapat visa. Perjuangan coach Nil Maizar sudah maksimal," Ramadhan menambahkan.

Sementara itu, lewat blognya, salah seorang ofisial timnas, Matias Ibo menjelaskan bahwa defender Wahyu Tanto mengalami cedera otot paha saat bertanding. Pemain ini akhirnya ditarik di babak kedua dan sempat mendapat suntikan penghilang rasa sakit.

Insiden Ludah
Dalam blognya, Matias juga menjelaskan aksi tak terpuji yang dilakukan suporter tuan rumah sepanjang laga. "Sepanjang 60 menit, bench kami diludahi dari tribun. Awalnya saya kira hujan, tapi ternyata itu berasal dari mulut manusia," tulisnya.

"Sangat menyedihkan, apalagi saat penonton di atas kami memanggil 'habibie' yang berarti teman, namun dalam detik berikutnya meludah. Ya sudah, apa yang terjadi tak bisa diubah," sesalnya.

Namun kabar ini dibantah Ramadhan. Bahkan mantan pemred Jurnal Nasional itu menilai kabar tersebut sebagai upaya provokasi.
"Provikasi itu, siapa bilang?" ujar Ramadhan menanggapi pertanyaan mengenai aksi tak terpuji suporter Palestina tersebut.

Jumat, 18 Mei 2012

Indonesia Bungkam Mauritania 2-0






Indonesia sukses meraih kemenangan dalam laga perdana turnamen Al Nakbah di Palestina, Kamis 17 Mei 2012. Bermain di Stadion Nablus Football, Tim Merah Putih unggul 2-0. Dua gol Timnas dicetak di babak pertama.

Indonesia tampil mendominasi pada babak pertama. Beberapa kali Titus Bonai dan kawan-kawan memberikan ancaman untuk lini pertahanan Mauritania.

Upaya Tim Merah Putih berbuah hasil pada menit 20. Hendra Bayouw sukses membuka keunggulan Indonesia setelah menerima umpan Titus Bonai.

Indonesia sukses menggandakan kedudukan lima menit kemudian, kali ini lewat gol bunuh diri bek Mauritania, Yacoub Fall. Umpan silang Hamdi Ramdhan gagal dihalau dengan sempurna oleh Fall. Alhasil bola meluncur deras ke gawang sendiri.

Babak kedua tempo permainan berjalan lambat. Beberapa kali Mauritania memberikan ancaman, begitu pun dengan Indonesia. Namun tak ada yang berbuah gol.

Mauritania sebenarnya memiliki kesempatan memperkecil ketertinggalan pada menit 69 lewat titik penalti. Penalti diberikan setelah Ahmed Sidibe dijatuhkan dikotak terlarang.

Beruntung, Taghiyoullah Denna yang maju sebagai eksekutor gagal menunaikan tugasnya. Kiper Indonesia, Wahyu Tri Nugroho sanggup melakukan penyelamatan gemilang.

Setelah itu Mauritania beberapa kali memberikan ancaman. Untungnya, kiper timnas Wahyu tampil gemilang peluang dari negara dari Afrika Barat itu.

Skor 2-0 untuk kemenangan timnas bertahan hingga laga usai. Hasil ini membuat Indonesia dan Kurdistan sama-sama mengoleksi 3 poin di grup B. Kurdistan masih memimpin grup karena unggul produktivitas gol. Sementara itu Mauritania dipastikan gagal melaju ke babak semifinal karena kalah dalam dua pertandingan.

Laga Indonesia melawan Kurdistan di Dora International Stadium, Hebron pada 19 Mei 2012 akan menjadi penentuan tim lolos dari grup B. Dari grup B nantinya hanya juara grup yang maju ke semifinal dan akan menantang juara grup A.


Hasil lengkap Turnamen Al Nakbah
Grup A Palestina 2-0 Vietnam U-19
Grup B Kurdistan 3-1 Mauritania
         Mauritania 0-2 Indonesia
Grup C Tunisia U-20 2-0 Yordania U-22


Minggu, 18 Maret 2012

Djohar Enggan Tanggapi Hasil KLB KPSI


PSSI kepemimpinan Djohar Arifin Husin menanggapi dingin hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di Jakarta, Minggu, 18 Maret 2012. Rapat akbar ini telah menghasilkan ketua dan wakil ketua umum serta anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2012-16.

"Kami tidak kenal dengan kegiatan itu. Mereka itu bukan PSSI. Saya sedang menonton pertandingan di stadion. Nanti saja telpon lagi, di sini sangat berisik," ujar Djohar saat dihubungi VIVAbola, Minggu, 18 Maret 2012.

Tidak hanya Djohar, pejabat PSSI lainnya juga sepakat untuk menutup mata dengan agenda KLB. "Saya tidak punya tanggapan," ujar Wakil Sekjen Bidang Organisasi, PSSI, Hadiandra.

Sebelum kongres digelar, Ketua Komite Disiplin PSSI, Bernhard Limbong juga enggan menanggapi KLB tersebut. Dia mengaku, tidak berkompeten untuk mengomentari mengenai KLB yang digelar KPSI.

"Kami tidak mengetahui ada kongres lain di luar agenda kami PSSI. Mau ada pertemuan, atau kongres KPSI, itu bukan domain saya. Hanya saja saya minta pada semua pihak, marilah kita berpikir lebih jernih lagi," beber Bernhard.

KLB yang diikuti 81 pemilik suara telah menetapkan La Nyalla Mattalitti sebagai ketum PSSI 2012-16 dan Rahim Soekasah sebagai wakilnya. Sedangkan 9 anggota exco terdiri atas Tonny Aprilani, Erwin Dwi Budiawan, Roberto Rouw, Zulfadli, Djamal Azis, Hardi Hasan, Ahmed Zaki Iskandar, La Siya, dan Diza Rasyid Ali.

Pada saat yang bersamaan, PSSI pimpina Djohar juga menggelar Kongres Tahunan di Hotel Aquaius, Palangkaraya, Kalteng. PSSI mengklaim Kongres Tahunan ini diikuti oleh 94 pemilik suara.

La Nyalla Menangkan Pemilihan Ketum PSSI


La Nyalla Mahmud Mattalitti menang mutlak pada pemilihan ketua umum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Komite Penyemalat Sepak Bola Indonesia (KPSI), Minggu, 18 Maret 2012. La Nyalla mengoleksi dukungan terbanyak, 79 suara.

Dua suara jatuh ke tangan Gusti Randa. Sedangkan tiga kandidat lainnya, yakni H. Ilham Noer Taoedji, Manase Robert Kambu, dan Ryan Latief sama sekali tidak mendapat satu suara pun. Pemilihan digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.

"Saya terharu dengan hasil ini. Terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan amanah kepada saya," kata La Nyala setelah mengetahui dirinya keluar sebagai pemenang.

Ia pun berjanji kepada seluruh voters untuk menjaga kepercayaan mereka. "Ini menjadi tanggung jawab dan beban bagi saya untuk mengembalikan PSSI kembali ke jalan yang benar," bebernya.

Setelah terpilih, ia akan segera menggelar rapat exco, Senin, 19 Maret untuk mencanangkan berbagai program PSSI. Termasuk menampung aspirasi yang disampaikan para kandidat dalam debat visi misi beberapa waktu lalu.

"Kami juga akan merangkul semua pihak, baik dari kubu Arifin Panigoro. Agar sepak bola Indonesia tidak terpecah belah. Kami membuka kesempatan kepada semua pihak jika ingin bergabung dan membangun sepakbola nasional. Tidak ada lagi yang terpecah belah," urai La Nyala.

Sebelumnya, sejumlah nama yang bertarung dalam KLB KPSI-PSSI, memilih mundur dari pencalonan. Tercatat, dari 19 nama yang lolos verifikasi, hanya menyisakan lima nama. Sisanya, calon tersebut memilih mengundurkan diri dari pertarungan dengan beragam alasan. Namun, mayoritas calon mengungkapkan ingin memberikan kesempatan kepada calon yang lebih berkompeten untuk memimpin PSSI.

Tapi sebagian mereka yang mundur tetap menegaskan komitmennya untuk tetap bertarung untuk memperebutkan Komite Ekseskutif PSSI.
Salah satu di antara calon yang mengundurkan diri adalah Djamal Azis.

"Saya mengundurkan diri dari pencalonan Ketum dan Wakil Ketua Umum karena ada yang lebih berkompeten. Tapi saya berkomitmen tetap maju sebagai exco," kata anggota Komisi X DPR RI itu.

Selain Djamal, Direktur Teknik Pelita Jaya, Rahim Soekasah dan Ketua KPSI, Tonny Aprilani juga memilih mengundurkan diri pencalonan tapi mereka tetap bertarung di Komite Eksekutif.

"Saya ingin fokus di KLB. Saya lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan. Tapi saya akan tetap bertarung di komite eksekutif nanti," ujar Tonny menyampaikan alasannya mundur.

Hasil Pemilihan Ketua Umum
La Nyalla Mattalitti: 79 suara
Gusti Randa : 2 suara
H. Ilham Noer Toadji SE MM : 0 suara
MR Kambu: 0 suara
Ryan Latief: 0 suara

Jumat, 16 Maret 2012

Ditekuk Brunei, Indonesia Gagal Juara


Tekad Timnas U-21 untuk memboyong gelar juara Hassanal Bolkiah Trophy (HBT) 2012 akhirnya kandas setelah kalah 0-2 dari tuan rumah Brunei Darussalam, Jumat, 9 Maret 2012. Dua gol tuan rumah lahir di babak II lewat Aminuddin Zakwan dan Adi Bin Said.

Bertanding di Stadion Hassanal Bolkiah, Brunei Darussalam, Indonesia sebenarnya tampil menekan sejak babak pertama. Sebaliknya, tuan rumah memilih untuk bertahan sembari sesekali memanfaatkan serangan balik ke daerah pertahanan Indonesia.

Di babak pertama, kedua tim bermain imbang 0-0. Namun di babak kedua, Brunei Darussalam berhasil memimpin lewat gol Aminuddin pada menit ke-48. Memanfaatkan umpan silang, Aminuddin yang berdiri bebas di depan gawang berhasil mengecoh kiper Aji Saka.

Ketinggalan 0-1, Indonesia berusaha meningkatkan tempo permainannya. Namun Brunei yang semakin percaya diri justru tampil lebih disiplin dalam menjaga barisan pertahanannya. Brunei juga mulai berani keluar untuk menekan pertahanan Indonesia.

Pada menit ke-75, Brunei yang kini berada di peringkat 201 kembali membuat pendukung timnas terdiam. Aksi Adi Bin Said yang lepas dari pengawalan Syaiful Indra Cahya berhasil merobek jala Garuda Muda yang dikawal Aji Saka. Brunei pun unggul 2-0.

Indonesia berusaha memanfaatkan sisa waktu yang ada. Melalui penampilan cepat Andik Vermansyah dan Yosua Pahabol, Garuda Muda berusaha menekan pertahanan Brunei. Sayang, kokohnya barisan pertahanan Brunei mampu mementahkan tekanan-tekanan timnas U-21.

Hingga laga berakhir, Brunei tetap unggul 2-0 atas Indonesia.

Ini merupakan gelar perdana Brunei pada turnamen yang telah bergulir sejak 2002 ini. Sebelumnya Brunei selalu kandas di babak penyisihan. Sedangkan Indonesia merupakan juara HBT 2002. Saat itu, Gaurda tampil gemilang tanpa tersentuh kekalahan sejak babak penyisihan.

Skuad Timnas Indonesia U-21:
Aji Saka (GK), Syaiful Indra Cahya, Samsul Arifin, Kurniawan, Ridwan Awaludin (Abdul Kamil Sembiring), Achmad Faris Ardiansyah, Nurmufid Fastabiqul Khairot (Husin J Rahaningmas), Agus Nova Wiantara, Miko Ardiyanto, Yosua Pahabol, Andik Vermanshah (C)
Pelatih: Widodo C Putro

Skuad Brunei U-21:
Fakrul Zulhazmi bin Yussof (GK), Hendra Azam bin Md Idris (Reduan Bin Hj Petara), Najib bin Hj Tarif (C), Abd Mu’iz bin Sisa, Hazwan bin Hamzah, Afi bin Aminuddin, Aminuddin Zakwan bin Tahir, Azri bin Zahari, Azwan Ali Rahman, Nurikhwan bin Othman, Adi bin Said
Pelatih: Kwon Oh-son

Kamis, 08 Maret 2012

SKUAD TIMNAS U-21







1 - Muhammad Ridwan (26.03.1991) - Gk
12 - Aji Saka (23.02.1991) - Gk
4 - Syaiful Indra Cahya (28.05.1992) - Def
18 - Anugerah Agung Rosyam (22.09.1991) - Def
3 - Samsul Arifin (03.01.1992) - Def
11 - Fadly M. (11.01.1991) - Mf
13 - Kurniawan (29.03.1991) - Mf
21 - Ryan Putra Maylandu (08.05.1992) - Mf
8 - Ridwan Awaludin (10.10.1994) - Mf
2 - Achmad Faris Ardiansyah (07.03.1993) - Def
6 - Nurmufid Fastabiqul Khoirot (25.04.1991) - Def
25 Achmad Hisyam (07.01.1994) - Def
5 - Agus Nova Wiantara - Def
14 - Abdul Kamil Sembiring (26.05.1991) - Fwd
19 - Miko Ardiyanto ( 25.05.1991) - Fwd
7 - Yosua Pahabol (07.11.1993) - Fwd
10 - Andik Vermansyah (23.11.1991) - Fwd (Captain)
17 - Husin J. Rahaningmas - Fwd

Tekuk Vietnam, Timnas U-21 Melangkah ke Final


Tim Nasional Indonesia U-21 melangkah ke final Hassanal Bolkiah Trophy (HBT) setelah mengalahkan Vietnam 2-0 di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Rabu 7 Maret 2012.

Tampil dengan kekuatan terbaik, Timnas U-21 bermain penuh determinasi di awal babak pertama. Meski begitu, tim besutan Widodo Cahyono Putro itu sempat kesulitan menembus ketatnya pertahanan Vietnam di awal pertandingan.

Gol yang ditunggu-tunggu Timnas U-21 akhirnya datang pada menit ke-37. Adalah pemain Persebaya Surabaya, Miko Ardianto, yang membawa Timnas U-21 unggul. Keunggulan 1-0 untuk Indonesia bertahan hingga jeda babak pertama.

Di babak kedua, Indonesia sukses menggandakan keunggulan pada menit ke-70 melalui kapten Andik Vermansyah. Ini adalah gol kelima Andik di ajang Hassanal Bolkiah Trophy 2012. Hingga akhir pertandingan tidak ada gol lagi yang tercipta, dan Timnas U-21 pun menang 2-0.

Dengan kemenangan ini, maka Indonesia berhak melangkah ke babak final. Di partai puncak, Indonesia akan menghadapi pemenang di laga semifinal lainnya antara Myanmar melawan tuan rumah Brunei Darussalam.

Rabu, 07 Maret 2012

Pemerintah Mulai Gerah, PSSI Baru Melunak


Pemerintah mulai gerah dengan kinerja PSSI. Terakhir, Menpora Andi Mallarangeng menghentikan fasilitas dana untuk Tim Nasional Indonesia. PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin mulai merasakan hal yang dialami rezim Nurdin Halid.

Menyusul kekalahan memalukan Indonesia 0-10 dari Bahrain pada Pra Piala Dunia 2014, 29 Februari lalu, Menpora mengutarakan kekecewaannya. Pasalnya, itu adalah kekalahan terburuk sepanjang sejarah Indonesia sejak dikalahkan Denmark di Copenhagen 0-9 pada 3 September 1974.

Menpora menilai kekalahan ini adalah buntut dari sikap diskriminatif PSSI yang melarang para pemain dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) tampil membela Timnas. Padahal, tidak bisa dipungkiri, hampir seluruh pemain senior dan terbaik Indonesia tampil di kompetisi ISL.

Menpora kemudian memutuskan untuk sementara menghentikan fasilitas dana Timnas, selama PSSI melakukan tindakan diskriminatif. Dana untuk Timnas akan kembali dikucurkan jika PSSI tidak diskriminatif dalam pemilihan pemain.

"Bagaimana pemerintah mau mendukung sebuah tim yang kita tahu hanya berasal dari satu kompetisi saja. Hasilnya, Timnasnya tidak terbaik. Hasilnya yang seperti di Bahrain itu. Penghentian dana dilakukan saat diskriminatif dilakukan, dan akan kembali dikucurkan sampai Timnas kembali diperkuat pemain terbaik Indonesia," tegas Menpora.

Pernyataan Menpora tersebut muncul hampir bersamaan dengan respon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap kekalahan dari Bahrain. Dalam pernyataannya, SBY meminta PSSI melakukan introspeksi dan segera mengakhiri kekisruhan sepakbola nasional.

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, merespon positif permintaan Presiden. Namun, soal pernyataan Menpora, Djohar tidak gentar. Mantan Sekjen KONI dan Staf Ahli Menpora tersebut justru menegaskan, "Nanti negara yang rugi. Bukan PSSI."

Program Timnas Terancam

Keputusan Menpora untuk menghentikan sementara fasilitas dana Timnas tentunya akan mengganggu ambisi PSSI. Sebelumnya Djohar telah menegaskan PSSI butuh anggaran hingga Rp900 miliar untuk program kerja empat tahun ke depan.

Alokasi dana tersebut difokuskan untuk pembangunan sarana dan prasarana sepakbola, khususnya untuk keperluan Timnas Indonesia. Selain itu Djohar menegaskan PSSI membutuhkan kantor baru untuk bekerja.

"Kantor baru nantinya diharapkan berada dalam sebuah komplek yang lengkap dengan lapangan sepak bola dan futsal. Termasuk, adanya kolam renang dan fitnes. Sedangkan lokasinya, kami usahakan untuk tidak jauh dari pusat Kota, yakni di Bekasi, Bogor atau Tangerang," ujar Djohar saat itu.

PSSI sendiri tahun ini telah mengajukan dana Rp40 miliar ke pemerintah. Dana tersebut untuk membiayai berbagai kegiatan Timnas mulai dari level U-15, U-17, U-19, U-21, U-23 hingga senior, begitu pula Timnas futsal.

Sebelumnya pihak PSSI memperkirakan dana tersebut akan turun bulan ini, Maret 2012, namun dana tersebut dipastikan tidak akan turun hingga PSSI mengubah sikapnya yang diskriminatif.

Mirip Rezim Nurdin

Keputusan Menpora untuk menghentikan sementara fasilitas dana untuk Timnas mengingatkan kita dengan PSSI era Nurdin Halid. Saat masih memimpin PSSI, Nurdin sempat mendapat perlakuan yang sama dari Menpora Andi Mallarangeng.

Saat itu, Menpora juga mencabut fasilitas PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin, baik fasilitas kantor yang bertempat di Gelora Bung Karno, Senayan, ataupun fasilitas dana. PSSI era Nurdin mengajukan dana Rp25 miliar untuk program Timnas selama 2011, namun akhirnya dihentikan.

Menpora memutuskan menghentikan fasilitas ke PSSI era Nurdin ketika mereka gagal menggelar Kongres untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan di Pekanbaru, Riau, 27 Maret 2011.

Saat itu Kongres berlangsung ricuh setelah PSSI terkesan menghalang-halangi peserta Kongres yang tergabung dalam Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) atau yang lebih dikenal Kelompok 78.

PSSI Melunak

Pernyataan Presiden SBY dan keputusan Menpora menghentikan sementara fasilitas dana Timnas, langsung direspon positif oleh pihak PSSI. Melalui Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong, PSSI menegaskan akan segera berembuk dengan klub-klub ISL untuk menyelesaikan dualisme kompetisi.

"Kami melanjutkan pernyataan dari Presiden. Kami akan mengajak berembuk klub-klub ISL. Paling lambat kami akan bertemu empat hari sebelum 14 Maret," tegas Limbong dalam jumpa pers di kantor PSSI, Selasa 6 Maret 2012.

Selain mengajak berembuk, Limbong juga mengatakan PSSI berencana mengundang klub-klub ISL menghadiri Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, 18 Maret mendatang. "Kami juga akan mengudang mereka dalam Kongres nanti. Bisa sebagai voters, observer, atau tidak kedua-duanya," papar Limbong.

Pernyataan Limbong ini menunjukkan bahwa PSSI mulai melunak. Karena, sebelumnya PSSI telah menjatuhkan sanksi skorsing kepada tim-tim yang berlaga di ISL. Deputi Sekjen Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar, juga sempat menegaskan klub-klub ISL sudah kehilangan hak untuk ikut ambil bagian pada Kongres Tahunan nanti.

"Tapi, untuk rekonsiliasi apapun harus bisa dilakukan. Pokoknya, kami harus bersatu," kilah Limbong.(Irb)

Tekuk Filipina, Indonesia Lolos ke Semifinal


Indonesia sukses lolos ke babak semifinal Piala Sultan Hassanal Bolkiah. Hasil ini dipastikan setelah Garuda Muda sukses mengalahkan Filipina dengan skor telak 3-0, Minggu 4 Maret 2012.

Berlaga di Berakas Sports Complex, Indonesia membuka keunggulan menit 17 lewat gol Andik Vermansyah. Berawal dari tendangan bebas, bola sempat mengenai pertahanan Filipina, lalu mengenai kepala Andik. Sundulan Andik tak bisa dihentikan kiper Filipina, Paulo Pasqual.

Andik kembali menggetarkan gawang Filipina menit 44 lewat titik penalti. Penalti diberikan wasit setelah Andik dijatuhkan di kotak penalti. Setelah sempat diulang, Andik sukses menunaikan tugasnya dengan baik.

Babak kedua, Filipina sempat melakukan tekanan ke kubu Indonesia. Namun penyelesaian akhir yang terburu-buru membuat mereka gagal menjebol gawang Indonesia. Justru peluang yang didapat Indonesia yang lebih membahayakan.

Andik Vermansyah sempat memiliki peluang menit 59. Namun umpan Andik lewat tendangan bebas gagal dimanfaatkan pemain Indonesia di kotak penalti. Dua menit kemudian tendangan keras Kurniawan dari luar kotak penalti masih digagalkan Paulo Pasqual.

Indonesia memperbesar keunggulan menit 63 lewat gol Yosua Pahabol. Berawal dari kemelut di kotak penalti Filipina, Pahabol sukses membuat Indonesia unggul 3-0.

Skor 3-0 untuk kemenangan Indonesia bertahan hingga pertandingan berakhir. Dalam laga lain, Myanmar bermain imbang 0-0 dengan Singapura.

Dengan demikian, Indonesia lolos ke babak semifinal sebagai runner-up grup A. Pasukan Widodo Cahyono Putro mengoleksi 7 poin dari 4 pertandingan. Di babak semifinal, 7 Maret mendatang, Indonesia akan menghadapi juara grup B, Vietnam.

Susunan Pemain

Indonesia: Muhammad Ridwan (Aji Saka 84'), Achmad Faris Ardiansyah, Samsul Arifin, Syaiful Indra Cahya, Agus Nova Wiantara, Nurmufid Fastabiqul Khairot, Yosua Pahabol, Ridwan Awaludin, Andik Vermansyah (Fadly 73’), Kurniawan, Miko Ardiyanto

Filipina: Paulo Pasqual, Jerry Barbaso, Jacques van Bossche, Amani Agunaldo, Gabriel Borja, Marvin Javver Malinay Angeles, Joshua Beloya, Marwin, Allen Serna, Angele Verheye, David Pusing

Sabtu, 03 Maret 2012

Timnas Kalah 0-10, Djohar Menolak Mundur


Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin menolak mundur dari jabatannya meski timnas Indonesia dipermalukan Bahrain 0-10 pada Pra Piala Dunia (PPD) 2014 lalu. Menurut Djohar, langkah tersebut bukan solusi atas hasil buruk yang diraih tim Garuda.

"Orang lain yang bikin salah kenapa kami yang mundur. Kami hanya bertanggung jawab kepada Kongres," kata Djohar dalam jumpa pers di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat, 2 Maret 2012.

Menurut Djohar, pertandingan lawan Bahrain berjalan tidak normal. Banyak keputusan wasit yang menurutnya terlalu menguntungkan tuan rumah. Karena itu, PSSI menurut Djohar sangat berterima kasih dengan langkah FIFA untuk menginvestigasi laga tersebut.

"Hasil ini di luar dugaan pelatih, pemain, dan pengurus. Atas nama pengurus, kami minta maaf. Ini di luar dugaan kami. Siapa yang mengerti sepak bola banyak hal yang ganjil dalam pertandingan tersebut," beber mantan staf ahli Menpora tersebut.

"Jika pertandingan itu normal, anak-anak pasti bisa mengimbangi Bahrain. Karena itu kami sangat berterima kasih kepada FIFA yang telah merespon protes keras kami kepada FIFA. Kami ingin buktikan siapa yang bajingan dalam laga tersebut," lanjut Djohar.

Indonesia menyerah 0-10 saat bertemu Bahrain Rabu lalu. Ini merupakan kekalahan terbesar timnas sepanjang sejarah. Rekor kekalahan sebelumnya terjadi saat Indonesia bertemu Denmark dalam*sebuah laga eksebisi 1974 di mana timnas kalah dengan skor 0-9.

Bahrain sendiri membutuhkan kemenangan 0-9 untuk bisa lolos ke babak berikutnya. Namun upaya Bahrain akhirnya pupus karena Qatar ternyata mampu menahan imbang Iran 2-2 di partai lainnya.

Banyak pihak yang menuntut pertanggung jawaban PSSI atas kejadian ini. Bahkan Anggota Komisi I DPR RI, Ahmed Zaki Iskandar menilai Djohar pantas mundur akibat kekalahan yang memalukan tersebut.

Pertandingan ini juga berbuntut panjang karena FIFA memutuskan untuk melakukan penyilidikan. FIFA menilai skor ini tidak masuk akal bila dikaitkan dengan rekor pertemuan kedua tim sebelumnya.

"Itu bukan solusi," ujar Djohar saat ditanya apakah bersedia mundur apabila dalam hasil investigas FIFA ternyata menemukan ada pemain maupun ofisial timnas yang ternyata ikut terlibat.
Mengenai bentuk pertanggungjawaban atas kekalahan tersebut, Djohar mengaku akan lebih fokus program yang sudah ada. "Mudah-mudahan ini yang terakhir. Program yang sudah kami jalankan kan sudah banyak. Semua program harus segera jalan," beber Djohar.

Selasa, 28 Februari 2012

Indonesia Dipermalukan Myanmar


Sempat unggul di babak pertama, Timnas U-21 Indonesia akhirnya menyerah 1-3 kepada Myanmar pada lanjutan pertandingan Grup A Piala Sultan Hassanal Bolkiah, Selasa 28 Februari 2012.

Indonesia unggul lebih dulu pada menit 20. Andik Vermansyah dengan cerdik mematahkan jebakan offside Myanmar dan mengecoh kiper Pyaye Phyo Aug. Ia kemudian mengeksekusi bola masuk ke gawang Myamnar.

Myanmar berhasil membalas gol itu pada menit 46. Adalah kapten Kyaw Zayar Win yang membobol gawang kiper Muhamad Ridwan. Berawal dari kemelut yang terjadi di depan gawang Indonesia, Kyaw Zayar Win langsung melepas tembakan yang gagal dihentikan Muhamad Ridwan.

Gawang Indonesia jebol lagi pada menit 58. Kyaw Ko Ko melepas tembakan keras dari dalam kotak penalti. Bola sebenarnya sempat ditepis Muhamad Ridwan, namun dengan cepat Kyaw Ko Ko menyambar bola lagi masuk ke gawang Indonesia.

Musibah untuk Indonesia tak berhenti sampai di situ. Pada menit 65, lagi-lagi Kyaw Ko Ko mencatatkan namanya di papan skor. Pemain bernomor punggung 10 itu menyontek bola yang gagal disapu bersih Muhamad Ridwan.

Skor 3-1 untuk Myanmar bertahan sampai laga berakhir.

Dengan hasil ini, Indonesia turun ke peringkat 3 dengan 4 poin, sementara Myanmar melesat posisi puncak dengan koleksi 6 angka.

Susunan pemain

Indonesia: Muhamad Ridwan, Samsul Arifin, Achmad Faris Ardiansyah, Syaiful Indra Cahya, Agus Nova Wiantara, Yosua Pahabol, Andik Vermansyah, Nurmufid Fastabiqul Khoirot, Ridwan Awaludin, Kurniawan, Miko Ardiyanto

Myanmar: Pyaye Phyo Aug, Yan Aung Win, Zaw Min Tun, Nyi Nyi Aung, Nanda Kyaw, Kyaw Zayar Win, Kyi Lin, Thein Than Win, Ye Zaw Htet Aung, Kaung Sithu, David Htan

Senin, 27 Februari 2012

Tahan Singapura, Indonesia Perkasa di Grup A


Sempat berada di bawah tekanan, Timnas U-21 Indonesia berhasil menahan imbang Singapura 1-1 dalam laga lanjutan babak penyisihan Grup A turnamen Sultan Hassanal Bolkiah Trofi 2012, Minggu, 26 Februari 2012.

Singapura gagal mempertahankan keunggulannya setelah pemain belakang Indonesia Nurmufid Fastabiqul Khairot mencetak gol indah di menit 81 untuk mengubah kedudukan menjadi 1-1. Hasil imbang ini membuat Indonesia memimpin puncak klasemen Grup A dengan mengemas empat poin, unggul satu angka atas Myanmar yang kini duduk di peringkat dua.

Usai tertinggal di babak pertama, Indonesia belum bisa mengembangkan permainan di awal babak kedua. Singapura yang tampil agresif beberapa kali mengancam barisan pertahanan tim Merah Putih. Kurniawan mendapat peluang melalui tandukannya di menit 75, mengoptimalkan umpan silang dari sektor sayap. Tapi, bola masih menyamping di mistar gawang Syazwan Buhari.

Masih tertinggal satu gol hingga memasuki pertengahan interval kedua, Garuda Muda tidak berhenti melancarkan tekanan ke jantung pertahanan Singapura. Indonesia akhirnya bisa menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas jarak jauh yang dilepaskan Nurmufid Fastabiqul Khairot. Kedudukan 1-1 terjadi di menit 81.

Gol penyeimbang kedudukan dari Nurmufid kembali menggelorakan daya juang Indonesia untuk menambah keunggulan. Namun, hingga peluit panjang dibunyikan, kedua tim tampil sama kuat dengan skor 1-1. Di laga selanjutnya, Indonesia akan berhadapan dengan Myanmar, Selasa, 28 Februari 2012.

Susunan Pemain

Singapura: Muhammad Syazwan Buhari, Muhammad Al-Qaassimy Abdul Rahman (C), Tajeli Salamat, Anumanthan Mohan Kumar, Muhammad Shamil Shamir,Muhammed Aqhari Abdullah, Mohammed Hanif Ja'affar Sadique (Dong Jung Ming'69), Muhammad Fariz Ramli (Sufainto Saleh'59), Muhd Farezz Mohd Farhan (Lo Zhan Quan Gary'88), Sheikh Abdul Hadi Sheikh Othman, Ali Hudzaifi Mohd Yusof

Indonesia:Muhammad Ridwan, Achmad Faris Ardiansyah, Samsul Arif, Syaiful Indra Chaya, Nurmufid Fastabiqul Khairot, Yosua Pahabol (Agus Nova Wiantara'81), Ridwan Awaludin (Ryan Putra Maylandu'90), Andik Vermansyah (C), Fadly M, Kurniawan, Abdul Kamil Sembiring (Miko Ardiyanto'35)

Sabtu, 25 Februari 2012

Timnas Ditekuk Persebaya 0-1


Tim Nasional Indonesia meraih hasil mengecewakan. Menghadapi Persebaya dalam laga uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat 24 Februari 2012, Timnas tumbang 0-1.

Dominasi Persebaya atas Timnas sudah tampak sejak awal babak pertama. Tim berjuluk Bajul Ijo tersebut lebih banyak dalam penguasaan bola dan beberapa kali mengancam pertahanan Timnas.

Peluang pertama Timnas terjadi pada menit ke-15 melalui Ferdinand Sinaga. Sayang, tendangan kaki kiri pemain Semen Padang tersebut masih lemah dan dengan mudah diantisipasi kiper Endra Prasetya.

Satu menit kemudian gawang Timnas nyaris kebobolan. Gelandang Mario Karlovic lolos jebakan offside dan tinggal berhadapan dengan kiper Samsidar. Namun, tendangan cungkil Karlovic masih bisa ditangkap Samsidar dengan mudah.

Lini tengah Timnas yang diisi Taufiq, Aditya Putra Dewa, Rendi Irawan, dan Samsul Arif kesulitan untuk menyuplai duet striker Ferdinand Sinaga dan Irfan Bachdim sepanjang babak pertama. Hingga turun minum, kedudukan imbang tanpa gol masih bertahan.

Di awal babak kedua, Timnas berusaha meningkatkan intensitas serangan. Usaha tersebut terlihat cukup membuahkan hasil positif. Tim besutan Aji Santoso tersebut sempat mengurung pertahanan Persebaya dan sering melakukan umpan-umpan silang. Namun, Timnas masih gagal membobol gawang Persebaya.

Gawang Timnas justru kebobolan pada menit ke-63. Wasit memberi Persebaya hadiah tendangan penalti setelah Diego Michiels menjatuhkan Ryan Wahyu di kotak terlarang. Otavio Dutra yang dipercaya sebagai algojo, menjalankan tugasnya dengan baik.

Timnas sebenarnya mampu membobol gawang Persebaya pada menit ke-83 melalui Irfan Bachdim. Namun, gol pemain keturunan Belanda itu dianulir wasit karena sudah dalam posisi offside. Hingga laga usai, keunggulan 1-0 untuk Persebaya tetap bertahan.

Hasil ini cukup mengecewakan bagi Timnas. Uji coba melawan Persebaya merupakan persiapan jelang menghadapi Bahrain pada Pra Piala Dunia 2014, pada 29 Februari mendatang.

Susunan Pemain

Timnas Indonesia: Samsidar; Diego Michiels, Hengki Ardiles, Wahyu Wijiastanto (Gunawan Dwi Cahyo, 80'), Abdul Rahman; Taufiq, Aditya Putra Dewa, Rendi Irawan, Samsul Arif; Irfan Bachdim, Ferdinand Sinaga (Slamet Nurcahyo, 68').

Persebaya: Endra Prasetya (Dedy, 46'); Erol Iba, Otavio Dutra, Rivelino (Khomad, 88'), Yusuf Hamzah; Amaral, Jusmadi, Mario Karlovic (Andrew Barisic, 86'), Edi Gunawan; Mat Halil, Feri Ariawan (Ryan Wahyu, 33').

Jumat, 24 Februari 2012

Timnas U-21 VS Laos ( 2-0 )


Tim Nasional Indonesia U-21 sukses menundukkan Laos 2-0 pada laga pertama Grup A Piala Sultan Hasanal Bolkiah 2012 di Stadion Track and Field Sport Complex, Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam, Jumat 24 Februari 2012.

Andik Vermansyah menjadi pahlawan kemenangan Timnas U-21 atas Laos. Pemain Persebaya Surabaya itu mencetak gol cepat pada menit ketiga. Andik juga menjadi aktor di balik terciptanya gol bunuh diri Laos di menit-menit akhir babak kedua.

Menghadapi Laos, Timnas U-21 berinisiatif membangun serangan di awal babak pertama. Tim besutan Widodo C Putro tersebut langsung berhasil mencetak gol saat pertandingan baru berjalan tiga menit. Tendangan keras Andik sukses menggetarkan gawang Laos setelah menerima umpan tarik dari sisi sayap kanan.

Unggul satu gol, Indonesia tidak mengendurkan serangan. Joshua Pahabol yang dominan bergerak di sayap kanan, menjadi motor serangan Timnas U-21 yang kerap mengancam gawang Laos. Sayangnya, sebanyak lima peluang yang diciptakan melalui umpan silang dari sisi sayap kanan, gagal menambah pundi gol Timnas U-21. Skor 1-0 untuk Indonesia tidak berubah.

Memasuki babak kedua, Laos yang tertinggal satu gol langsung berinisiatif membombardir pertahanan Indonesia. Memasuki menit ke-54, gawang Indonesia mulai sering terancam. Serangan Laos melalui sektor tengah lapangan, dari sayap kiri, maupun tendangan-tendangan langsung jarak jauh sukses menghasilkan peluang bagi Laos.

Beruntung, penampilan gemilang Muhamad Ridwan di bawah mistar Timnas U-21 mampu mematahkan serangan Laos.

Timnas U-21 akhirnya mampu menggandakan keunggulan pada menit ke-89. Bermaksud melakukan back pass ke kiper, pemain tengah Laos Keoviengphet Liththideth justru melakukan gol bunuh diri. Keunggulan 2-0 untuk Timnas U-21 bertahan hingga laga usai.

Hasil ini membuat Indonesia menduduki peringkat kedua Grup A, di bawah Myanmar, yang di laga lainnya melumat Filipina 8-2. Selanjutnya Indonesia akan menghadapi Singapura, 26 Februari 2012.

Susunan Pemain

Indonesia: Muhamad Ridwan; Samsul Arifin, Syaiful Indra Cahya, Achmad Faris Ardiansyah, Nurmufid Fastabiqul Khoirot; Kurniawan, Fadly Manna, Ridwan Awaludin; Miko Ardiyanto, Yoshua Pahabol, Andik Vermansyah.

Peringkat Dunia FIFA

  • 04 Juli 2013
  • 1. Spanyol - 1532 Pts
  • 2. Jerman - 1273 Pts
  • 3. Kolombia - 1206 Pts
  • 4. Argentina - 1204 Pts
  • 5. Belanda - 1180 Pts
  • 6. Italia - 1142 Pts
  • 7. Portugal - 1099 Pts
  • 8. Kroasia - 1098 Pts
  • 9. Brazil - 1095 Pts
  • 10. Belgia - 1079 Pts
  • ........
  • 160. Chad - 134 Pts
  • 161. Lesotho - 133 Pts
  • 162. Kep. Salomon - 132 Pts
  • 163. Myanmar - 129 Pts
  • 164. Gambia - 126 Pts
  • 165. Dominica - 124 Pts
  • 166. Sao Tome e Principe - 120 Pts
  • 167. Pakistan - 114 Pts
  • 168. Indonesia - 112 Pts
  • 169. Nepal - 106 Pts
  • 170. Yaman - 96 Pts