Senin, 19 September 2011

Indonesia Cukur Guam 17-0, Thailand Menanti


Hasil mengagumkan dituai timnas U-16 Indonesia di Pra-Piala Asia U-16. Pada laga ketiga penyisihan Grup G, Indonesia sukses mencukur tim lemah Guam dengan skor telak 17-0.

Bertanding di Yamaha Stadium, Thailand, Sabtu 17 September 2011, tim besutan Indra Syarif tampil garang. Ichsa Hari Kurniawan berhasil menjadi bintang lapangan usai mencetak lima gol yakni di menit 13, 14, 61, 75, dan 85.

Sedangkan Teren Owang Priska Puhuri dan Tedi juga sukses melesakkan masing-masing empat gol. Teren mencetak gol di menit menit 20, 25, 72, dan 87. Sedangkan Tedi di menit 48, 56, 57, dan 80.

Empat gol lainnya dicetak Marthinus Asso dengan sepasang gol di menit 73 dan 89, serta masing-masing satu gol oleh Sabeq Fahmi Fachrozy pada menit ke-26 dan Amirul Mukminin Hariansyah pada menit ke-67.

Dengan hasil ini, Indonesia berhak memuncaki klasemen Grup G dengan torehan poin sempurna 9. Sedangkan Thailand menjadi runner up juga dengan torehan poin sempurna 9.

Di pertandingan selanjutnya, Indonesia akan bertemu tuan rumah Thailand di Rajamangala Stadium, Senin 19 September 2011. Sedangkan di pertandingan terakhir akan bersua Australia pada 22 September 2011.

Senin, 12 September 2011

Manajamen Timnas Bungkam Soal Mogok 7 Pemain


Tujuh pemain timnas senior dikabarkan menolak dilatih oleh Wim Rijsbergen. Namun manajemen timnas memilih bungkam mengenai hal ini. Penanggung jawab dan manajer timnas justru saling lempar tanggung jawab.

"Saya belum mendapat laporan mengenai kejadian itu," kata penanggung jawab timnas Bob Hippy, Senin, 12 September 2011. "Coba Anda tanya langsung kepada manajer tim nasional," sambungnya.

Kapten timnas, Bambang Pamungkas lewat blog pribadinya menyebutkan bahwa tujuh pemain merasa keberatannya dilatih Wim. Mereka bahkan telah menyampaikan sikap ini kepada manajer timnas Ferry Kodrat, Selasa lalu.

Menurut Bepe, aksi ini dilatarbelakangi komentar Wim pada jumpa pers usai laga Indonesia vs Bahrain, Selasa 6 September 2011. Dalam duel penyisihan Grup E PPD 2014 zona Asia ini, Tim Merah Putih menyerah 0-2.

"Sejujurnya hal yang membuat pemain sangat kecewa kepada Wim Rijsbergen adalah komentar beliau sesaat setelah pertandingan, yang terkesan melempar segala kesalahan kepada pemain," tulis Bepe pada blognya.

"Saya yakin semua pemain kecewa dengan komentar tersebut, akan tetapi sejauh ini hanya 7 pemain yg menyampaikan keberatan untuk bermain di bawah asuhan Wim di tim nasional," lanjut pemain Persija itu.

Ferry juga menolak mengomentari aksi mogok. "Tolong jangan saya. Saya tidak bisa berkomentar soal ini. Silahkan tanya Pak Bob (Bob Hippy) saja," katanya.

Sementara itu, Bepe dan dua pemain timnas lainnya, Firman Utina dan Markus Horison akan dipanggil Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Pemanggilan ini terkait dengan pertemuan yang mereka lakukan dengan mantan pelatih timnas Alfred Riedl sehari setelah laga lawan Bahrain.

Bepe dalam tulisannya mengaku siap memenuhinya. Dia bahkan telah mengirim pesan BlackBerry Messenger kepada Ferry "Boss kalo Komdis mau ketemu aku, sekarang posisiku di Singapore.. Minggu depan baru balik Jakarta.. Minggu depan saya siap menghadap jika dipanggil..."

Bepe: 7 Pemain Keberatan Dilatih Rijsbergen


Pelatih timnas Indonesia Wim Rijsbergen tengah mendapat sorotan setelah berkembang kabar ada pemain yang enggan bermain di bawah asuhannya. Kabar awal menyebut ada tujuh pemain yang memboikot pelatih asal Belanda itu.

Kapten sekaligus striker Indonesia, Bambang Pamungkas dalam situs pribadinya, menjelaskan alasan kekecewaan dia dan rekan-rekannya pada Wim.

"Sejujurnya hal yang membuat pemain sangat kecewa kepada Wim Rijsbergen adalah komentar beliau sesaat setelah pertandingan, yang terkesan melempar segala kesalahan kepada pemain. Saya yakin semua pemain kecewa dengan komentar tersebut, akan tetapi sejauh ini hanya 7 pemain yg menyampaikan keberatan untuk bermain di bawah asuhan Wim di tim nasional," demikian tulis Bepe, Minggu, 11 September 2011.

Ditambahkan sang Kapten, jika bentuk protes pada Wim ini bukan timbul dari provokasi pelatih sebelumnya, Alfred Riedl. Para pemain sudah mulai tidak senang dengan kepemimpinan Wim setelah pertandingan melawan Bahrain pada 6 September 2011 sekitar pukul 24.00.

Sedangkan Bepe dan dua pemain, Firman Utina serta Markus Horison (Markus Haris Maulana), baru bertemu dengan Riedl pada 7 September. Pernyataan ini sekaligus menumbangkan kabar yang menyebut ada tujuh pemain yang bertemu dengan Riedl hari itu. Bepe bahkan menampilkan bukti foto mereka yang berisi Bepe, Markus, Firman, Riedl, dan mantan asisten pelatih Wolfgang Pikal.

"Pertemuan saya, Firman, Markus, Wolfgang dan Alfred sendiri lebih kepada ucapan perpisahan dalam kapasitas sebagai sahabat, tidak lebih dan tidak kurang. Dan apakah ada yg salah mengenai hal tersebut, saya rasa tidak. Jika dilihat dari waktu pertemuannya, mungkin memang sedikit kurang tepat, akan tetapi pada kenyataannya hanya pada hari itu saya mempunyai kesempatan untuk dapat bertemu dengan Alfred. Jika saya tidak melakukannya sore itu, mungkin saya tidak akan memiliki kesempatan lagi untuk mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal kepada Alfred Riedl," kata Bepe.

"Pertemuan tersebut sekali lagi hanyalah acara minum sore sebagai sahabat, tidak ada agenda lain seperti yg dituduhkan oleh beberapa kalangan. Karena acara tadi yg bersifat santai, maka kami memilih Plaza Senayan yg notabene sangat ramai dan terbuka. Bahkan saya sempat memasang photo kami berlima di akun instagram saya @bepe20. Itu artinya acara minum sore ini tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau kami rahasiakan."

Jumat, 09 September 2011

'Rijsbergen Tak Layak Latih Tim Merah Putih'


Mantan pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl tak punya perasaan buruk kepada Wim Rijsbergen yang menggantikan posisinya setelah dipecat secara sepihak oleh PSSI.

Riedl masih menjunjung tinggi nilai sportivitas dan bersimpati kepada suksesornya itu. Tapi kini, itu tak berlaku lagi. Mengapa Riedl?

"Saat Rijsbergen ditunjuk jadi pelatih Timnas, saya masih netral. Tapi, saya melihat dari mata yang berbeda dan mendengar dari saksi mata bahwa pelatih telah mencerca pemain secara kasar saat turun minum melawan Bahrain," kata Riedl dalam e-mail

"Ia bilang 'f**k you all (kalian semua brengsek). If you don't play better second half i kick all of you out (Jika kalian tak bermain lebih bagus di babak 2, saya akan mendepak kalian semua)," ucap Riedl menirukan perkataan Rijsbergen. "Itu tak bisa dipercaya, tapi saya yakini ia telah berkata seperti itu."

Pria 61 tahun ini menyayangkan perkataan Rijsbergen. Sejak saat itulah, Riedl menganggap pelatih asal Belanda itu tak pantas menangani Tim Merah Putih.

"Ia sangat marah kepada para pemain, bukannya memberikan semangat saat tim baru tertinggal 0-1. Di Eropa, Anda bisa langsung dipecat jika melakukan itu! Atau para pemain akan membalas dengan lebih keras!" ujar Riedl.

"Sejak saat itu, saya tak simpati lagi dan melawan Rijsbergen. Ia tak layak melatih tim nasional Indonesia!"

Riedl mengakui tak bisa memenangi Piala AFF 2010 setelah ditaklukkan Malaysia lewat dua leg. Tapi, setidaknya ia mengaku bangga melatih Indonesia.

"Kami bisa mengubah pandangan suporter kepada tim ini. Kami memberikan rasa disiplin (ini juga menjadi problem di tim sekarang! Boaz Salossa, Ian Kabes, Kurnia Meiga!!), komitmen kepada negara serta keinginan kuat yang serasa lahir kembali. Dan ini menghadirkan antusiasme baru bagi suporter Indonesia," tutur Riedl.

Kamis, 08 September 2011

Liestiadi: Tak Ada Perpecahan di Timnas


Asisten pelatih tim nasional Indonesia, Liestiadi, membantah ada perpecahan di tim Merah Putih menyusul kekalahan dari Bahrain pada Putaran III Pra Piala Dunia 2014, Selasa 6 September 2011.

Setelah kalah 2-0 dari Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pelatih Wim Rijsbergen menumpahkan kesalahan kepada para pemain. Pelatih asal Belanda itu menilai pemain yang dimilikinya saat ini tidak pantas bermain di level internasional.

Bambang Pamungkas dan kawan-kawan dikabarkan menjadi bulan-bulanan pelampiasan kemarahan Rijsbergen di ruang ganti usai pertandingan. Sejumlah pemain menyesalkan tindakan mantan pelatih PSM Makassar tersebut.

Salah satunya adalah gelandang Firman Utina yang melalui akun Twitter miliknya menegaskan, "Saat sekarang kami bagaikan anak ayam yang ditinggal induknya. Tapi, harus diingat kita adalah 1 tim yang harus 1 dan tidak bercerai berai. Seharusnya kita cari solusinya sama-sama meneer."

Menanggapi isu perpecahan, Liestiadi menegaskan hal itu biasa dalam sebuah sepakbola. Namun, mantan asisten pelatih Arema Indonesia itu memastikan timnas Indonesia senior masih kompak. "Tidak ada perpecahan. Biasa dalam sepakbola kejadian seperti itu usai pertandingan. Semua tetap kompak," ujar Liestiadi saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 8 September 2011.

"Mungkin pemain lelah dan dalam tekanan psikologis setelah sebulan melakukan Traning Camp. Lama tidak bertemu keluarga. Keluh-kesah adalah hal yang biasa biasa, apalagi setelah pertandingan. Tapi, tim ini tetap kompak," tutup Liestiadi.

Senin, 05 September 2011

Jacksen : Indonesia Harus Tampil Menyerang


Menghadapi Bahrain di kualifikasi Pra Piala Dunia, Selasa, 6 September, timnas Indonesia harus berani tampil menyerang untuk meraih hasil maksimal. Jika tidak, peluang untuk lolos babak penyisihan grup semakin berat.

"Ini waktunya Indonesia untuk tampil menyerang, agar peluang menang terbuka. Sebab hanya dengan kemenangan, peluang lolos dari grup tetap terpelihara," ujar Jacksen F Tiago pelatih Persipura Jayapura, Senin, 5 September 2011.

Lanjutnya, bermain dikandang sendiri Stadion Gelora Bung Karno, merupakan salah satu modal untuk meraih kemenangan. "Dukungan puluhan bahkan ratusan ribu suporter yang memadati stadion, pasti mampu memompa semangat anak-anak timnas untuk tampil all out," ucapnya.

Pria asal Brasil itu mengatakan, bergabungnya kembali tiga pilar Timnas yakni Boaz Solossa, Ricardo Salampessy dan Ahmad Bustomi, akan membuat tim semakin solid. "Ketenangan Ricardo di lini pertahanan tentu akan mampu meredam setiap serangan yang dibangun Bahrain. Ahmad Bustomi akan menjadi penyeimbang tim, kapan bertahan dan menyerang,serta kemampuan dan agresivitas Boaz Solossa merupakan kekuatan yang mematikan di lini depan," terangnya.

Jacksen mengharapkan, agar Indonesia tidak menerapkan pola bertahan, karena akan semakin menyulitkan untuk mencetak gol. "Harus keluar menyerang, jika ingin menang,"imbuhnya.

Meredam kekuatan Bahrain yang tidak jauh berbeda dengan Iran, yakni memiliki postur tinggi, timnas harus mampu menempel setiap pemain lawan secara ketat, agar ruang geraknya dalam memberikan umpan-umpan lambung, bisa ditutupi. "Jangan biarkan pemain Bahrain menguasai bola terlalu lama, harus segera ditempel ketat, agar ruang tembak dalam melepaskan umpan lambung tertutup," jelasnya.

Indonesia juga tidak boleh bermain dengan pola umpang panjang, tapi harus umpan pendek mendatar serta cepat, pasti hasil akan maksimal. "Kerja sama antar lini harus semakin dipadukan, dan jaraknya tidak boleh terlalu jauh, agar pola umpan pendek mendatar bia berjalan baik, sebab hanya dengan strategi seperti ini, mengimbangi kelebihan lawan yang memiliki postur tinggi,"paparnya.

Mengenai prediksi, Jacksen mengatakan menjagokan Indonesia untuk menang. "Kalau main di GBK Timnas perkasa, apalgi didukung ratusan ribu penonton, namun saya tidak bisa meramal berapa skornya," kata Jacksen.

Boaz Berpeluang Tampil Lawan Bahrain

Striker asal Papua, Boaz Solossa, kemungkinan besar akan tampil saat Indonesia menjamu Bahrain, Selasa, 6 September 2011. Keputusannya akan ditentukan dalam rapat yang digelar oleh tim pelatih malam ini. Boaz sempat absen dalam tiga pertandingan timnas. Masalah keluarga memaksa pemain Persipura Jayapura itu meninggalkan timnas jelang uji coba lawan Palestina di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, 22 Agustus 2011. Dia juga tidak ikut bertandang ke Yordania dan absen saat Indonesia menyerah 0-3 dari Iran, Jumat lalu. Meski demikian, peluang tampilnya top skorer Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011 itu masih terbuka lebar. "Mungkin saja," jawab Pelatih Timnas, Wim Rijsbergen, saat ditanya mengenai peluang Boaz dalam jumpa pers di Hotel Altet Century, Jakarta Senin, 5 September 2011. Selain Boaz, dua pemain yang juga absen lawan Iran, Ahmad Bustomi dan Ricardo Salampessy sudah hadir di Jakarta. Namun, Wim enggan membeberkan susunan pemain saat bertemu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan nanti. "Kami masih melihat kondisi kebugaran pemain. Setiap hari ada kejutan, jadi tunggu saja besok (Selasa, 6 September)," tegas pelatih asal Belanda tersebut. Indonesia akan menjamu Bahrain pada penyisihan Grup E babak ketiga Pra Piala Dunia (PPD) 2014 zona Asia.

AC Milan Glorie Tekuk Indonesian Legend 5-1

Indonesian Legend menyerah 1-5 dari AC Milan Glorie dalam laga amal, Minggu, 4 September 2011. Empat gol Milan Glorie dicetak Serginho dan Dida. Sedangkan satu-satunya gol Indonesia dicetak oleh Ricky Yakobi. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Indonesia Legend sudah kebobolan 3 gol di babak pertama. Seluruhnya dicetak oleh Serginho. Di babak kedua, Milan Glorie menurunkan penjaga gawang Dida sebagai striker. Hasilnya, Milan berhasil menambah satu gol lewat tandukan penjaga gawang asal Brasil itu. Ancaman Dida sudah mulai terlihat saat berhasil melepaskan tendangan keras pada menit ke-59. Beruntung bola masih mampu diblok penjaga gawang Hendro Kartiko. Pada menit ke-61, Dida kembali beraksi menyongsong umpan silang Daniel Massaro. Tandukan keras mantan kiper tim Samba itu gagal dijangkau Hendro Kartiko. Milan Glorie unggul 4-0 atas Indonesia Legend. Pada menit ke-70, Dida kembali tampil gemilang. Kali ini Dida berhasil memberi assist bagi Serginho untuk menjebol gawang Indonesia yang dikawal Hermansyah. Tak ingin dipermalukan di hadapan publik sendiri, Indonesia Legend yang dihuni mantan pemain timnas dari beberapa generasi tersebut mencoba meningkatkan tempo permainannya. Namun penyelesaian akhir yang kurang sempurna membuat Indonesia gagal membuka peluang emas. Pada menit ke-71, pemain legendaris Indonesia, Rully Nere berhasil melepaskan tembakan yang cukup keras. Sayang bola masih mamu dijinakkan kiper Masimo Taibi. Indonesia sebenarnya mendapat penalti pada menit ke-74 setelah Junior melanggar Rochy Puttiray di kotak terlarang. Sayang Ponaryo Astaman yang tampil sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya. Tendangannya terlalu lemah sehingga mampu diblok Masimo Taibi. Bola sebenarnya masih jatuh di kaki pemain Indonesia Legend, Rochy Puttiray. Sayang tendangan mantan striker Kitchee SC itu masih mampu ditepis Taibi. Kiper legendaris Indonesia, Hermansyah juga berhasil membuat penyelamatan gemilang pada menit ke-75. Mantan kiper timnas itu mampu menjinakkan tendangan Serginho. Memasuki menit-menit akhir babak kedua, Indonesia Legend kembali meningkatkan tekanannya. Namun aksi gemilang Taibi beberapa kali mampu menggagalkan serangan-serangan yang dibangun legenda timnas. Indonesia akhirnya berhasil melesakkan satu gol ke gawang AC Milan Glorie pada menit ke-84. Ricky Yakobi yang masuk menggantikan Rochy Puttiray berhasil melepaskan tendangan yang gagal dijangkau Taibi. Gol semata wayang ini disambut riuh penonton yang hadir di SUGBK. Hingga babak kedua berakhir, AC Milan tetap unggul dengan skor 5-1 atas Indonesia Legend All Star.

Peringkat Dunia FIFA

  • 04 Juli 2013
  • 1. Spanyol - 1532 Pts
  • 2. Jerman - 1273 Pts
  • 3. Kolombia - 1206 Pts
  • 4. Argentina - 1204 Pts
  • 5. Belanda - 1180 Pts
  • 6. Italia - 1142 Pts
  • 7. Portugal - 1099 Pts
  • 8. Kroasia - 1098 Pts
  • 9. Brazil - 1095 Pts
  • 10. Belgia - 1079 Pts
  • ........
  • 160. Chad - 134 Pts
  • 161. Lesotho - 133 Pts
  • 162. Kep. Salomon - 132 Pts
  • 163. Myanmar - 129 Pts
  • 164. Gambia - 126 Pts
  • 165. Dominica - 124 Pts
  • 166. Sao Tome e Principe - 120 Pts
  • 167. Pakistan - 114 Pts
  • 168. Indonesia - 112 Pts
  • 169. Nepal - 106 Pts
  • 170. Yaman - 96 Pts