Selasa, 29 November 2011

Ini Strategi RD Redam David Beckham


Pelatih tim Indonesia Selection, Rahmad Darmawan, mengatakan, timnya akan mengandalkan kekuatan kolektivitas sebagai senjata utama saat bertempur melawan Los Angeles Galaxy pada Laga Bintang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu 30 November 2011.

Indonesia Selection akan menjadi lawan pertama Galaxy dalam Tur Asia mereka. Dalam menghadapi David Beckham dan kawan-kawan, RD telah memanggil 21 pemain gabungan dari timnas senior dan U-23 Indonesia.

Mengenai strategi khusus guna meredam agresivitas Beckham cs, RD mengatakan: "Kolektivitas kerja lebih kita utamakan. Misalkan seperti Beckham punya tendangan bebas bagus, ya kita jangan membuat pelanggaran tak perlu di daerah pertahanan kita. Itu salah satu solusi," tutur RD seusai memimpin latihan timnya di Gelora Bung Karno, Selasa 29 November 2011.

RD berharap, Galaxy dapat menampilkan permainan terbaiknya di laga nanti. Sebab, dengan begitu Bambang Pamungkas dan kawan-kawan bisa belajar banyak dari kemampuan lawan.

"Saya ingin mengetahui level kita. Semoga Galaxy main bagus dan itu akan memberi pelajaran buat kita. Saya juga ingin pertandingan besok seperti pertandingan kompetisi," jelas mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut.

"Yang pasti, tiga pemain mereka yang setiap hari disebut (Beckham, Landon Donovan dan Robbie Keane) itu pemain bagus dan pemain-pemain yang lain pada event seperti ini biasanya malah punya motivasi yang lebih. Itu yang berbahaya," tutup RD.

Pada sesi latihan terakhir timnas sendiri, penyerang Cristian Gonzales belum bisa hadir. Menurut RD, Gonzales berhalangan karena belum mendapat izin dari klubnya, yakni Persisam Samarinda.

Selasa, 22 November 2011

Penalti Ferdinand Dikritik Mantan Pemain


Kegagalan striker tim nasional Indonesia U-23, Ferdinand Sinaga, mengeksekusi penalti di laga final sepakbola SEA Games XXVI sangat disayangkan oleh mantan punggawa timnas, Sarman Panggabean.

Senin malam, 21 November 2011, di tengah gemuruhnya suara ribuan pendukung Merah Putih di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ferdinand yang ditunjuk sebagai eksekutor pamungkas, gagal menaklukkan kiper timnas Malaysia Che Mat Khairul Fahmi. Arah bola Ferdinand ke kanan gawang bisa dibaca Che Mat.

Indonesia takluk 3-4 dalam drama adu penalti dari Malaysia setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit. Sebelumnya bek Gunawan Dwi Cahyo lebih dulu gagal lantaran bola membentur tiang kanan gawang. Praktis, Malaysia sukses mempertahankan gelar juara SEA Games yang sebelumnya diraih di Laos pada 2009 lalu.

Sebagai mantan punggawa timnas, Sarman mengaku kecewa dengan kekalahan tim besutan Rahmad Darmawan ini. Ia menyangkan kegagalan Ferdinand mengeksekusi penalti.

"Ferdinand sudah menyalahi rumus penalti. Rumus mengeksekusi penalti itu diagonal, bukan berdiri satu garis dengan bola dan kiper," ujar Sarman saat ditemui di depan kantor PSSI, usai pertandingan.

"Sebenarnya itu teknik dasar pelatih, tapi saya tidak menyalahkan pelatih. Mungkin Ferdinand lalai dan yang disayangkan kenapa tendangannya pelan," tambahnya.

Lebih lanjut, Sarman mempertanyakan keputusan pelatih menunjuk pemain belakang sebagai algojo. Terlebih, setelah Gunawan terbukti gagal mengeksekusi tendangan.

"Tidak ada rumus pemain belakang mencetak gol. Kalau penalti ya utamakan penyerang, pemain belakang itu pilihan keempat atau kelima. Tapi sekali lagi, saya bukan menyalahkan pelatih," jelas mantan bintang PSMS Medan ini.

Menurut Sarman, para pemain Malaysia sudah mengalami kelelahan fisik di babak kedua perpanjangan waktu. Hanya saja, lanjut Sarman, keadaan itu tidak mampu dimanfaatkan oleh Titus Bonai cs.

"Sebenarnya para pemain Malaysia sudah ambruk, tapi kita ragu-ragu memberi tekanan. Malaysia juga terlihat sudah menyerah secara strategi dan mengandalkan adu penalti," tegas Sarman, yang saat ini terdaftar sebagai Anggota Komite Studi dan Strategis PSSI.

Selain itu, Sarman juga mengkritik kinerja wasit yang memimpin laga, Tojo Minoru. Ia tak segan mengkliam wasit asal Jepang itu memihak Malaysia dan sengaja merugikan Indonesia.

Senin, 21 November 2011

Kalah Adu Penalti, Indonesia Gagal Rebut Emas


Indonesia gagal merebut emas SEA Games 2011 dari cabang sepak bola setelah timnas U-23 kalah adu penalti 3-4 dari Malaysia, Senin, 21 November 2011. Sebelumnya kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit.

Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Indonesia unggul lebih dulu lewat gol Gunawan Dwi Cahyo pada menit ke-4. Namun Malaysia membalasnya lewat Omar Mohd Asrarudin menit 35'.

Indonesia dan Malaysia melakukan beberapa pergantian pemain di babak kedua. Meski sempat melahirkan beberapa peluang, namun tak ada yang berbuah gol hingga waktu normal usai.

Pertandingan masih berjalan seru di babak perpanjangan waktu. Indonesia bahkan sempat menjebol gawang Malaysia lewat kaki Ferdinand Sinaga. Sayang, wasit menganulir gol tersebut karena Oktovianus Maniani telah lebih dulu offside.

Malaysia juga sempat menjebol gawang Indonesia. Namun wasit kembali menganulirnya karena terejebak offside. Bermain imbang sepanjang 120 menit, Indonesia dan Malaysia pun harus melakoni babak tambahan, yakni adu penalti.

Dari lima penendang Indonesia, tiga berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka adalah Titus Bonai, Egi Melgiansyah, dan Abdul Rahman. Sedangkan Ferdinand Sinaga dan Gunawan Dwi Cahyo gagal merobek jala Harimau Malaya.

Sementara itu, dari lima penendang Malaysia, hanya Saarani Ahmad yang gagal. Sedangkan empat penendang lainnya, yakni Jasuli Mahali, Mohd Otman Fandi, Mohd Shas Mohamad, dan Bakhtiar Baddrol sukses mengecoh kiper Kurnia Meiga.

Dengan hasil ini, Indonesia pun menambah panjang masa paceklik emas dari cabang sepak bola di pentas SEA Games. Sebagai runner up, Indonesia pun harus puas dengan perak. Sedangkan Malaysia berhasil mempertahankan gelar juara setelah di SEA Games 2009 lalu, Malaysia juga sukses merebut emas.

Penendang Indonesia
Titus Bonai (berhasil)
Gunawan Dwi Cahyo (gagal)
Egi Melgiansyah (berhasil)
Abdul Rahman (berhasil)
Ferdinand Sinaga (gagal)

Penendang Malaysia
Jasuli Mahali (berhasil)
Mohd Otman Fandi (berhasil)
Saarani Ahmad (gagal)
Mohd Shas Mohamad (berhasil)
Bakhtiar Baddrol (berhasil)

Minggu, 20 November 2011

Jelang Final, Timnas U-23 Latihan di Hotel


Jelang laga final sepakbola SEA Games XXVI, tim nasional Indonesia U-23 hari ini hanya menjalani latihan ringan. Latihan skuad besutan Rahmad Darmawan ini berlangsung di kompleks Hotel Sultan, Jakarta, tempat mereka menginap.

Pada Minggu sore, 20 November 2011, Garuda Muda berkumpul di area dekat kolam renang hotel. Tak lebih dari satu jam, Patrich Wanggai cs hanya melakukan pemanasan fisik ringan dan RD sempat mengajak mereka berjalan-jalan mengelilingi hotel.

"Sore ini hanya latihan pemulihan karena pemulihan lebih penting daripada latihan. Masih ada beberapa pemain yang harus dicek kesehatannya sampai besok pagi, seperti Egi Melgiansyah, Gunawan Dwi Cahyo dan Mahadirga Lasut," urai RD.

Meskipun sejumlah pemain dinyatakan belum 100 persen pulih, tak satu pun pemain yang absen dalam latihan ini. Seperti Titus Bonai yang bermain penuh dalam lima laga sebelumnya, di babak penyisihan Grup A dan semifinal.

"Sejauh ini fisik Titus Bonai baik. Dia adalah tipikal pemain yang punya kondisi fisik bagus dan itu bisa dilihat dari pemulihan yang cepat. Kalau Egi memang kurang cepat pulihnya," tutur RD.

Keuntungan Malaysia

Menurut RD, Malaysia memiliki sedikit keuntungan dalam hal kondisi fisik. Pasalnya, skuad Harimau Malaya Muda lebih dulu melakoni laga semifinal.

"Jika dibandingkan dengan Malaysia, kami kalah soal waktu pemulihan. Mereka bermain 2 jam lebih dulu dari kami. Intensitas laga Malaysia melawan Myanmar tidak setinggi Indonesia melawan Vietnam, jadi pasti akan berbeda energi yang dikeluarkan," papar mantan pelatih Persija Jakarta tersebut.

Ya, Indonesia akan memperebutkan medali emas SEA Games ke-26 ini dengan Malaysia yang berstatus juara bertahan di Stadion Utama Gelora BUng Karno, Senayan, Jakarta, Senin 21 November 2011. Indonesia sudah 2 dekade tak pernah meraih medali emas SEA Games setelah kali terakhir pada 1991 silam.

Garuda Muda Berpeluang Balas Malaysia


Timnas SEA Games Indonesia akhirnya melenggang ke final usai menaklukkan Vietnam dengan skor meyakinkan 2-0. Di partai puncak yang akan digelar Senin 21 November 2011 nanti, Indonesia akan kembali berhadapan dengan Malaysia.

Menariknya, rivalitas Indonesia dan Malaysia telah terjadi di babak penyisihan Grup A. Sebelum menghempaskan Vietnam, Indonesia memang hanya datang sebagai runner-up Grup A. Malaysia menyandang status penguasa setelah menaklukkan Indonesia 1-0 di laga pamungkas penyisihan grup.

Sangat pantas jika final melawan Malaysia nanti ditempatkan sebagai ajang balas dendam pasukan Garuda Muda. Gol semata wayang Syahrul Azhari Ibrahim harus dibalas di partai yang lebih menentukan yakni partai final.

Yang perlu dicatat, saat Indonesia kalah dari Malaysia, coach Rahmad Darmawan tak menurunkan skuad terbaiknya termasuk menyimpan kiper Kurnia Mega dan sang juru gedor Patrich Wanggai. Namun Titus Bonai dan kawan-kawan pantas waspada permainan tenang Malaysia.

Keberhasilan Garuda Muda mencapai final di SEA Games XXVI menjadi hal yang luar biasa. Ini menjadi final pertama sejak 1997 lalu. Sukses ini juga membuka peluang Indonesia untuk menyudahi puasa emas sepakbola SEA Games yang terakhir diraih tahun 1991 silam. Kali ini emas harus digenggam di kandang.

Sabtu, 19 November 2011

2-0, Good Bye Vietnam, Indonesia ke Final!


Timnas SEA Games Indonesia akhirnya melaju ke final setelah berhasil memukul Vietnam 2-0 lewat gol duo Papua, Patrich Wanggai dan Titus Bonai. Di partai puncak yang akan digelar Senin nanti, 21 November 2011, Indonesia akan kembali berhadapan dengan musuh bebuyutan, Malaysia.

Duel panas terhampar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Sabtu 19 November 2011. Indonesia yang datang sebagai runner-up Grup A bersua Vietnam yang menyandang status sebagai jawara Grup B.

Pelatih Indonesia Rahmad Darmawan langsung menurunkan kuartet terbaiknya, Oktovianus Maniani, Andik Vermansyah, Titus Bonai, dan Patrich Wanggai yang dikenal sangat agresif di lini depan. Sedangkan lini tengah dikuasai sang kapten Egi Melgiansyah.

Namun justru Vietnam yang mengambil inisiatif serangan pada awal pertandingan. Indonesia balik menyerang. Sprint Oktovianus Maniani coba dihentikan Lam Anh Quang dengan keras sehingga berbuah kartu kuning di menit 2.

Berikutnya, sundulan Diego Michiels umpan set piece Egi Melgiansyah masih berada di pelukan kiper Vietnam, Tranh Bu Ngoc. Peluang Indonesia berikutnya lahir di menit 18. Sayangnya, tendangan Okto hasil umpan Hasyim Kipuw masih diblok kiper Vietnam. Padahal, Okto saat itu tinggal berhadapan dengan kiper.

Semenit berikutnya, tendangan kapten Indonesia, Egi Melgiansyah masih bisa ditangkap kiper Vietnam. Pada menit 23, tendangan corner Egi ditepis kiper, begitu pun sepakan Titus "Tibo" Bonai memanfaatkan bola rebound.

Selanjutnya, kiper Vietnam harus mendapatkan perawatan karena jatuh di kepala terlebih dahulu ketika coba menangkap bola umpan Egi ke kotak penalti. Pertandingan dihentikan wasit nyaris 3 menit.

Laga semakin panas menjelang turun minum. Garuda Muda tampil lebih agresif sedangkan Vietnam tak mau kalah dengan tampil disiplin dan keras. Namun, justru Indonesia yang terancam di menit 45 lewat sebuah serangan balik.

Dua penyerang Vietnam melesat memanfaatkan bola sapuan dari sebuah tendangan bebas. Dua lawan dua terjadi menuju kotak penalti Indonesia. Beruntung bola berhasil disapu pertahanan Indonesia dan hanya membuahkan sepak pojok. Meski tambahan waktu diberikan selama enam menit namun hingga turun minum skor kaca mata ini tetap bertahan.

Di babak kedua, Indonesia tetap tampil agresif. Garuda Muda membuka peluang lewat Tibo di menit 47. Berhasil adu sprint dengan dua bek Vietnam, Tibo berhasil melepaskan tembakan di kotak penalti. Sayangnya, bola masih terlalu lemah dan dengan mudah dikuasai kiper Tran Buu Ngoc.

Stadion akhirnya bergemuruh pada menit 61 setelah tendangan bebas Patrich Wanggai berhasil menjebol gawang Vietnam. Meski sempat ditepis kiper Vietnam, namun bola mendatar Patrich masih terlalu deras. Tendangan bebas diperoleh setelah kapten Egi Melgiansyah diganjal bek Lam Anh Quang di luar kotak penalti.

Unggul 1-0 tampaknya belum memuaskan pasukan Garuda Muda. Pada menit 75, Tibo berpeluang membawa Indonesia unggul memanfaatkan umpan Andik Virmansyah. Sayangnya tembakan Tibo masih terlalu lemah.

Pada menit 78 giliran permainan luar biasa Egi mengancam gawang Vietnam. Sempat dijatuhkan di kotak penalti, Egi berhasil bangkit. Dengan sekali kontrol bola, Egi melepaskan tendangan keras. Namun masih berhasil ditepis kiper Vietnam.

Indonesia akhirnya berhasil unggul 2-0 pada menit 89 lewat aksi cantik Tibo. Tendangan keras kaki kiri Tibo berhasil mengenai pemain bertahan Vietnam dan sukses mengecoh kiper Tran Buu Ngoc.

Indonesia berpeluang menambah gol lewat Patrich Wanggai di masa injury time. Namun sayang bola masih berhasil digagalkan pemain bertahan Vietnam. Alhasil skor 2-0 bagi keunggulan Indonesia ini bertahan hingga pertandingan selesai.

Poster pun dibentangkan suporter Indonesia: Good bye, Vietnam! Garuda Muda melesat ke final. (kd)

Susunan Pemain

Indonesia: Kurnia Mega, Mahadiga Lasut, Egi Melgiansyah/Hendro Siswanto(80’), Octovianus Maniani, Gunawan Dwi Cahyo, Hasim Kipuw, Andik Vermansyah, Diego Michiels, Titus Bonai, Patrich Wanggai, Abdul Rahman

Vietnam: Tran Buu Ngoc, Au Van Hoan/Duong Thanh Hao (86’), Ngo Hoang Thihn/Le Hoang Thien (70’), Hoang Dinh Tung/Nguyen Tuan Anh (83’), Nguyen Trong Hoang, Le Van Thang, Nguyen Van Quyet, Chu Ngoc Anh, Truong Hyunh Phu, Pham Than Luong, Lam Anh Quang

Jumat, 18 November 2011

Tumbangkan Indonesia, Malaysia Juara Grup


Timnas SEA Games Indonesia harus mengakui keunggulan Malaysia dengan skor 0-1 di laga pamungkas Grup A. Dengan hasil ini, Indonesia juga harus puas berstatus sebagai runner-up dan harus melawan jawara Grup B Vietnam pada babak semifinal.

Gol kemenangan Malaysia dicetak strikernya Syahrul Azhari Ibrahim pada babak pertama. Malaysia berhak menjadi juara grup dengan torehan 10 poin dan Indonesia tertinggal sebiji poin akibat kekalahan ini. Di babak semifinal, Malaysia akan bersua Myanmar yang menjadi runner-up Grup B.

Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Kamis 17 November 2011, pelatih Rahmad Darmawan memang menyimpan beberapa pemain pilarnya di babak pertama termasuk kiper utama Kurnia Mega.

Hasilnya, Malaysia tampak lebih dominan dengan menciptakan beberapa peluang emas sepanjang babak pertama. Lini tengah Malaysia juga tampak begitu nyaman memainkan tempo permainan.

Dan Indonesia harus rela tertinggal 0-1 pada menit 17 lewat gol Syahrul Zahari. Memanfaatkan sebuah umpan terobosan, Syahrul berhasil lolos dari perangkap off-side dengan menyisir sisi kiri pertahanan Indonesia sebelum akhirnya menjebol gawang Indonesia yang dikawal kiper Andritany Ardhiyasa.

Malaysia berpeluang menggandakan keunggulan pada menit 24. Berawal dari sebuah sepak pojok, Asraruddin Putra Omar berhasil melepaskan tandukan keras ke arah gawang Indonesia. Beruntung bola masih membentur bek Hendro Siswanto yang berdiri tepat di bawah mistar.

Indonesia yang mencoba memperagakan permainan cepat dengan mengandalkan Titus Bonai dan Yongki Aribowo tampak kesulitan menembus pertahanan tim besutan Ong Kim Swee. Pemain Indonesia terlalu sering kehilangan bola sepanjang babak pertama.

Justru Malaysia yang kembali mengancam pada menit 31. Beruntung Izzaq Faris Ramlan terlambat menyongsong bola umpan silang yang akhirnya dibuang Yericho Christiantoko dan hanya melahirkan sepak pojok. Hingga turun minum skor 0-1 untuk keunggulan Malaysia tetap bertahan.

Pada babak kedua, Indonesia langsung tampil agresif. Peluang demi peluang diciptakan Titus Bonai dan Ferdinand Sinaga di awal-awal babak pertama gagal membuahkan hasil. Indonesia mencoba mengurung pertahanan rapat Malaysia.

Pada menit 47, Ferdinand Sinaga berpeluang menyamakan kedudukan setelah berdiri bebas di depan gawang Malaysia. Namun tendangannya kurang sempurna saat mencoba menyongsong sebuah umpan silang. Pada menit 54, Titus Bonai juga berhasil melepaskan tembakan mendatar. Sayangnya, bola tipis berada di luar gawang Malaysia.

Begitu juga dengan tandukan Lukas Mandowen pada menit 55 yang masih mampu dikuasai kiper Khairul Fahmi Che Mat. Tensi pertandingan semakin memanas dengan pelanggaran-pelanggaran keras kedua kubu. Bahkan, pelatih Malahysia Ong Kim Swee harus dikartu merah di menit 68 setelah memprotes keras keputusan wasit.

Indonesia terus menciptakan beberapa peluang di sisa pertandingan sedangkan Malaysia lebih banyak menunggu dan sesekali melancarkan serangan balik. Pada menit 78, berawal dari sebuah sepak pojok, Diego Michel yang baru dimasukan dipertengahan babak kedua berhasil mengirim bola yang diteruskan Okto. Sayangnya tandukan Okto juga gagal membuahkan hasil.

Peluang terakhir Garuda Muda tercipta di masa injury time. Namun lagi-lagi Ferdinand Sinaga gagal menjebol gawang Malaysia karena sepakannya masih terlalu lemah sehingga dengan mudah dikuasai kiper Khairul Fahmi Che Mat. Alhasil skor 1-0 ini bertahan hingga pertandingan usai.

Susunan Pemain
Indonesia: Andritany Ardhiyasa, Yericho Christiantoko, Septia Hadi (Diego Michiels, 50'), Abdul Rahman, Hendro Siswanto, Lukas Mandowen (Octavianus Maniani, 75'), Mahadirga Lasut (Egi Melgiansyah, 61'), Ramdani Lestaluhu, Ferdinand Sinaga, Titus Bonai, Yongki Aribowo

Malaysia: Khairul Fahmi, Asraruddin Putra Omar, Mahali Jasuli, Mohd Shas, Muslim Ahmad, Fandi Othman, Baddrol Bakhtiar, Naiz Faiz Mansor (Saarany,78'), Irfan Fazail (Gurusamy, 59'), Wan Zakaria (Ibrahim, 11'), Faris Ramlan

Kamis, 17 November 2011

Jelang Semifinal, Timnas U-23 Latihan Penalti


Meskipun harus menghadapi Malaysia terlebih dahulu sebelum tampil di partai semifinal pada Sabtu, 19 November 2011 mendatang, namun pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan sudah mulai melakukan persiapan jelang laga krusial tersebut. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah dengan mengasah kemampuan para calon algojo tendangan penalti.

Pada latihan terakhir jelang pertandingan melawan Malaysia di lapangan C, Senayan, Rabu, 16 November, pelatih yang biasa disapa RD menunjuk sejumlah pemain yakni Patrich Wanggai, Andik Vermansah, Titus Bonai, Ramdani Lestaluhu dan Abdul Rahman untuk melatih kemampuan tendangan penalti. Selama hampir 15 menit mereka secara bergantian melepaskan tendangan dari titik putih ke gawang yang dikawal oleh kiper Kurnia Meiga.

Usai latihan, RD mengakui kalau dia memang mempersiapkan tim untuk menghadapi kemungkinan adu penalti pada partai semifinal nanti.

"Saya pikir kalau bukan sekarang ya kapan lagi. Kami cuma punya waktu beberapa hari sebelum semifinal," ungkap RD.

"Bisa saja terjadi adu penalti dan kami harus selalu siap menghadapi kemungkinan itu. Jika cuaca memungkinkan dan tidak ada kendala lain saya akan kembali meminta mereka berlatih (penalti) sekali lagi," paparnya.

Sementara menanggapi keluhan pemain yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik ketika di lapangan karena suara bising yang datang dari bangku supporter, mantan pelatih Persija Jakarta itu meminta agar anak-anak asuhnya tidak langsung kehilangan akal. Menurutnya ada cara lain agar para pemain tetap bisa melakukan komunikasi.

"Saya sudah bilang kepada mereka bahwa komunikasi di lapangan bukan hanya lewat suara. Masih ada cara lain seperti memakain body language. Saya rasa mereka juga sudah mengerti sekarang," pungkas RD.

Rabu, 16 November 2011

Timnas SEA Games Diusulkan Lawan Beckham Cs


Penampilan impresif tim nasional Indonesia U-23 di SEA Games 2011 menimbulkan apresiasi dari banyak pihak. Salah satunya dari promotor kedatangan David Beckham yang ingin mementaskan laga Timnas SEA Games lawan Los Angeles Galaxy.

Meski demikian, pihak PSSI belum bisa memastikan apakah hal ini bisa terjadi. "Kita melihat kenyataan bahwa pemain muda kita mulai muncul. Kita upayakan memilih yang terbaik dari yang terbaik. Ini pertama kalinya pengurus baru kedatangan pemain-pemain kelas dunia. Insya Allah menjadi tontonan yang bagus," kata anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy.

Rencananya, rombongan Galaxy akan tiba di Jakarta pada 28 November 2011. Beckham cs langsung menggelar konferensi pers pada pukul 16.00 WIB. Beckham cs juga akan melakoni beberapa acara sebelum pertandingan.

Setelah pertandingan berakhir, Galaxy akan langsung terbang ke negara lain. Mereka akan menuju ke Filipina dan bertanding di sana pada 3 Desember nanti.

"Setelah itu, mereka terbang ke Melborune, dan baru balik ke LA," kata Hasani Abdulgani, perwakilan dari Mahaka Sports.

Sementara itu, kedatangan Galaxy ini menjadi proyek perdana Brown Sports. Mereka menjanjikan akan terus menggairahkan pentas olahraga Indonesia.

"Brown punya misi di mana keuntungan yang kita peroleh akan kita donasikan untuk penyelamatan Orang Utan. Buat kami, Brown bukan cuma alat berbisnis, tapi juga alat untuk memberikan kontribusi kepada Indonesia. Kita juga ingin menggairahkan olahraga Indonesia dan membawa olahraga Indonesia ke kancah internasional," tukas Teguh Anantawikrama, Chief Operation Officer Brown Sports.

Pihak promotor telah mempersiapkan 76.000 tiket untuk laga ini. Tiket VIP Barat seharga Rp750.000, VIP Timur Rp 500.000, Kategori I Rp250.000, Kategori II Rp150.000 dan Kategori III Rp75.000. Tiket pertandingan ini sudah bisa didapatkan di Rajakarcis, toko kaset Disc Tarra, Duta Suara, Travel Panorama dan Ibu Dibyo.
Pihak promotor kedatangan Beckham, Brown Sports dan Mahaka Sports meminta PSSI untuk menurunkan Timnas U-23 dalam laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 30 November 2011 nanti. Sebab, Titus Bonai dan kawan-kawan tampil lebih impresif ketimbang para senior mereka di lapangan hijau belakangan ini.

PSSI Putuskan Nasib Rijsbergen Usai SEA Games


Nasib pelatih tim nasional Indonesia senior, Wilhelmus Gerardus Rijsbergen akan ditentukan seusai SEA Games XXVI. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengatakan, evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan PSSI, termasuk mengenai posisi kepelatihan.

"Semua akan kami evaluasi, termasuk soal kepemimpinan Wim di timnas senior. Tentunya setelah para pemain, baik yang senior maupun U-23 dipulangkan. Ya setelah SEA Games berakhir," ujar Djohar di kantor PSSI, Senayan, Jakarta.

Di tangan Wim, Timnas senior mengukir prestasi buram karena tak mampu meraih poin di ajang Prakualifikasi Piala Dunia 2014. Dari lima pertandingan Grup E Indonesia pun harus puas menjadi jurukunci di bawah Iran, Qatar dan Bahrain.

Pada matchday 1, Bambang Pamungkas cs dibantai Iran 3-0 di Teheran. Timnas juga menelan kekalahan 0-2 di matchday 2 kedua saat menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Duka Indonesia berlanjut saat bertemu Qatar di matchday 3. Meski tampil di kandang, Bambang Pamungkas kalah dengan skor 2-3.

Giliran bertandang ke Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar di matchday 4, Tim Garuda juga kalah telak 0-4 dari Qatar. Terakhir, Timnas kembali kalah di kandang saat menjamu Iran dengan skor 1-4. Meski masih menyisakan satu pertandingan sisa melawan Bahrain, namun peluang Indonesia melaju ke babak berikutnya telah tertutup.

Kekalahan beruntun tersebut membuat spekulasi adanya reposisi kepelatihan di tubuh Timnas senior. Djohar mengatakan, meski masih memberikan kesempatan bagi Wim, namun reposisi kepelatihan Timnas senior kemungkinan besar akan dilakukan seiring evaluasi yang dilakukan PSSI.

"Pelatih-pelatih itu dikontrak PSSI untuk melatih Timnas secara keseluruhan. Jadi mereka harus siap melatih di posisi manapun, baik Timnas senior, ataupun di bawahnya. Kebijakan menempatkan mereka di posisi mana, ini yang akan kami bicarakan saat evaluasi," ujar Djohar.

Spekulasi soal reposisi ini sebetulnya sudah mencuat sejak Wim dinilai gagal menjalin komunikasi yang baik dengan para pemainnya. Wim bahkan sempat membuat kondisi tim memanas dengan komentar yang menyudutkan para pemainnya saat kalah dari Bahrain di matchday 2.

Wim tampaknya sudah pasrah seusai Timnas kalah dari Iran di laga kelima PPD, tadi malam. Ia siap diberhentikan jika dianggap sudah tak dibutuhkan oleh PSSI.

Nama pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan kemudian disebut-sebut bakal menggantikan posisi Wim menangani Timnas senior. Rahmad dinilai lebih baik ketimbang Wim, dan bakal merebut posisi pelatih senior usai SEA Games digelar.


Rekor Wim bersama Timnas:
Turkmenistan 1-1 Indonesia (playoff Prakualifikasi Piala Dunia)
Indonesia 4-3 Turkmenistan (playoff Prakualifikasi Piala Dunia)
Indonesia 4-1 Palestina (ujicoba)
Jordan 1 - 0 Indonesia (ujicoba)
Iran 3-0 Indonesia (Prakualifikasi Piala Dunia)
Indonesia 0-2 Bahrain (Prakualifikasi Piala Dunia)
Indonesia 0-0 Saudi Arabia (ujicoba)
Indonesia 2-3 Qatar (Prakualifikasi Piala Dunia)
Qatar 4-0 Indonesia (Prakualifikasi Piala Dunia)
Indonesia 1-4 Iran (Prakualifikasi Piala Dunia)

Pelatih Iran Hargai Usaha Skuad Garuda


Tim nasional senior Indonesia kembali gagal memetik kemenangan pada laga kelima kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup E zona Asia. Meski demikian, pelatih Timnas Iran, Carlos Queiroz menghargai usaha skuad Garuda demi meraih hasil positif.

Pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno [SUGBK], Senayan, Jakarta, Selasa malam, 15 November 2011, Indonesia takluk 1-4 dari Iran. Gol semata wayang tim besutan Wim Rijsbergen diciptakan oleh kapten tim, Bambang Pamungkas.

Kendati sukses mempermalukan Indonesia di kandang, pelatih Timnas Iran tak lantas membanggakan skuad arahannya semata. Queiroz tetap mengklaim, kekalahan bukan berarti menunjukkan buruknya performa Bepe cs.

“Saya melihat permainan Indonesia pada laga-laga sebelumnya dan saya menyukainya. Mereka selalu berusaha menekan, menyerang dan mencetak gol. Hasil [malam] ini bukan berarti buruk,” ujar Queiroz usai pertandingan.

Lebih lanjut, pelatih berkebangsaan Portugal itu juga menghargai kerja keras anak-anak asuhnya. Sementara ini, Iran masih memimpin klasemen Grup E dengan raihan 11 poin dan dipastikan lolos ke babak keempat.

“Ya, mereka sangat layak lolos ke babak selanjutnya karena kualitas yang mereka miliki. Selamat pada para pemain Iran dan juga federasi yang selalu memberikan dukungan pada kami,” imbuh mantan pelatih Timnas Portugal tersebut.

Selasa, 15 November 2011

'Ini Kesempatan Terakhir Timnas Indonesia'


Indonesia belum mengumpulkan satu poin pun di ajang Prakualifikasi Piala Dunia 2014. Melawan Iran, Selasa 15 November 2011, jadi kesempatan terakhir Firman Utina dan kawan-kawan memperbaiki kinerja.

Skuad Garuda terus menerima hasil buruk. Dari empat laga yang telah dilalui, tak sekali pun Tim Merah-Putih mampu mendapatkan poin. Hal ini tentu sangat memprihatinkan mengingat harapan kepada Hamka Hamzah dan kawan-kawan sebelumnya begitu tinggi.

"Pertandingan besok adalah pertandingan terakhir kita home. Ini adalah kesempatan bagaimana kita bisa mencuri poin. Karena Anda ketahui kita sekarang poinnya masih nol. Jadi saya rasa pertandingan besok adalah kesempatan paling besar untuk mendapatkan poin," kata asisten pelatih Timnas, Liestiadi saat jumpa pers di Hotel Sahid, Jakarta, Senin 14 November 2011.

"Bisa menang atau seri, tapi kita jangan sampai kalah," lanjut Liestiadi.

Liestiadi mengatakan, persiapan Timnas sejauh ini sudah cukup baik. Ia pun optimistis skuad Garuda mampu mencuri angka dari Javad Nekounam dan kawan-kawan.

"Untuk menghadapi Iran besok, persiapan kita sudah maksimal. Kita sudah mempelajari strategi permainan Iran, khususnya yang terakhir saat mereka melawan Bahrain," jelas mantan asisten pelatih PSM Makassar tersebut.

Sementara itu, kapten Timnas, Bambang Pamungkas sangat berharap rententan hasil buruk yang menimpa timnya segara berakhir. Menurut Bepe, hasil empat kekalahan beruntun sungguh menyedihkan.

"Yang terpenting adalah setidaknya bagaimana kita mengakhiri dengan hasil yang sedikit lebih baik. Minimal kita mendapat poin. Walaupun tidak mudah, tapi saya yakin keinginan untuk itu ada," tutur bomber Persija Jakarta tersebut.

Minggu, 13 November 2011

Tekuk Thailand, Indonesia ke Semifinal


Indonesia sukses mengalahkan Thailand 3-1 dalam laga penyisihan grup A SEA Games 2011, Minggu, 13 November 2011. Dengan hasil ini Indonesia memastikan tiket ke babak semifinal meski masih menyisakan satu laga lagi.

Tambahan tiga poin membuat Indonesia kembali ke posisi pertama klasemen sementara Grup A dengan koleksi 9 poin dari tiga laga. Di posisi kedua bercokol Malaysia dengan 7 poin. Thailand sendiri berada di urutan ke-4 dengan koleksi 3 poin. Thailand masuk kotak meski masih menyisakan satu laga.

Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Indonesia tampil penuh percaya diri. Thailand bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-11 setelah wasit memberi kartu kuning kedua kepada Theeraton Bunmathan

Kondisi ini langsung dimanfaatkan Indonesia untuk menekan pertahanan Thailand. Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya lahir dari tandukan Titus Bonai pada menit ke-33. Skor 1-0 untuk keunggulan Indonesia bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, Thailand justru tampil menekan. Tim Gajah Putih bahkan berhasil menyamakan kedudukan lewat penalti Ronnacahai Rangsiyo pada menit ke-50. Wasit menunjuk titik putih setelah Sarach Yooyen diganjal di kotak terlarang.

Dengan tenang, Ronnacahai Rangsiyo mengeksekusi penalti menaklukkan kiper Indonesia, Kurnia Meiga.

Indonesia kembali unggul pada menit ke-62. Kali ini melalui Patrich Wanggai. Berawal dari tendangan sudut, bola lalu disambut Wanggai dengan sundulan kepala.

Perjuangan Thailand semakin berat setelah Ekkasit Chaobut mendapat kartu merah pada menit ke-74. Tim Gajah Putih pun harus bermain dengan 9 orang. Ekkasit diusir setelah melakukan pelanggaran keras kepada Andik Vermansyah.

Tim Merah Putih kembali menambah gol saat injury time melalui Ferdinand Sinaga. Sontekannya memanfaatkan umpan Titus Bonai gagal dibendung kiper Thailand. Hingga pertandingan usai, Indonesia unggul dengan skor 3-1.


Susunan Pemain
Indonesia: Kurnia Meiga, Egi Melgiansyah, octavianus Maniani, Gunawan Dwi Cahyo, Hasim Kipuw, Andik Vermansyah, Diego Michiels, Titus Bonai, Hendro Siswanto, Patrich Wanggai, Abdul Rahman

Thailand: Ukrit Wongmeema, Seeket Madputeh, Sarach Yooyen, Ronnachai Rangsiyo, Isarapong Lilakorn, Kroekrit Thakiwan, Natarid Thammroddodpon, Theeraton Bunmathan, Sutjarit Jantakol, Pokklaw A-Nan, Komkrit Cumsokcheak

Kamis, 10 November 2011

Stevie: Aku Tidak Siap Lawan Singapura


Bek timnas U-23, Stevie Bonsapia tidak sanggup tampil lawan Singapura, Jumat, 11 November 2011. Stevie mengaku kondisinya belum siap memperkuat Garuda Muda pada laga kedua penyisihan Grup A SEA Games 2011.

Kondisi Stevie masih terlihat lemas saat VIVAnews berkunjung ke ruang perawatannya di RS Jakarta, Rabu, 9 November 2011. Ditemani sepupunya, Michael Nongko, pemain Persipura itu belum mampu bangkit dari tempat tidurnya.

Stevie masih mengenakan infus. Di pelukannya terdapat Alkitab. Sesekali dia mengerang menahan sakit. Sembari menunggu dokter datang memeriksa kondisinya, pemain berusia 23 tahun itu beberapa kali terlihat memanjatkan doa.

"Aku siap main lawan Malaysia. Tapi untuk Singapura tidak," kata Stevie dengan suara lirih. "Sekarang sudah mulai baik, mudah-mudahan lekas sembuh," katanya.

Stevie dilarikan ke rumah sakit Selasa malam, 8 November 2011. "Habis latihan (Selasa, 8/11) Stevie tidak enak badan. Dia minum obat tapi kemudian dia sesak napas. Dia juga sebelumnya sudah demam," kata Michael kepada VIVAnews.

Menurut Michael karena kondisinya semakin mengkhawatirkan, Stevie pun langsung dilarikan ke rumah sakit. "Saya yang langsung bawa dia ke rumah sakit terdekat sama Okto (Oktovianus Maniani)," beber Michael.

Stevie tampil gemilang pada laga perdana Grup A SEA Games 2011 melawan Kamboja, 7 November lalu. Bermain sebagai bek kanan, Stevie tampil impresif baik dalam bertahan maupun membantu serangan.

Gol pertama yang dicetak Titus Bonai pada laga itu berasal dari assist-nya. Dari sisi kanan ia melepas umpan yang kemudian ditanduk Tibo ke sudut gawang.

Selasa, 08 November 2011

Ritual Unik Titus Bonai di Gawang Lawan


Kemenangan telak 6-0 timnas U-23 atas Kamboja, Senin 7 November 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tak lepas dari peranan striker Persipura Jayapura, Titus Bonai. Uniknya, sepanjang pertandingan, penyerang yang menyumbangkan satu gol pada laga tersebut kerap melakukan ritual kecil pada saat berada di dekat gawang lawan, menanti tendangan pojok.

Sembari menunggu rekannya mengambil sepak pojok, Tibo, panggilan akrab Titus, beberapa kali terlihat menghampiri jala gawang lawan dan menggoyang-goyangkan dengan dua tangannya. Hal itu dilakukannya sebelum bersiap menyambut umpan pojok rekannya. Apa alasan Tibo?

Percaya atau tidak, bagi penyerang dengan potongan rambut unik tersebut, ritual kecil itu membantunya lebih percaya diri.

"Itu kebiasaan saya. Itu untuk menambah kepercayaan diri," ujar Tibo usai pertandingan.

Bermain dengan agresifitas tinggi sepanjang pertandingan, Tibo memang terlihat dominan dalam mengejar bola dibandingkan rekan-rekannya yang lain. Beberapa kali aksinya di daerah gawang Kamboja juga menunjukan kredibilitasnya sebagai pemain yang layak jadi starter timnas.

Saat ditanya apakah ada motivasi khusus pada pertandingan tersebut, Tibo mengaku hanya ingin bermain total untuk Indonesia."Saya berusaha berbuat yang terbaik untuk timnas. Selanjutnya, saya serahkan sama Tuhan saja. Gol yang saya cetak itu untuk istri, anak, dan keluarga besar saya. Saya juga persembahkan gol ini untuk teman saya, David Lally," ujar Tibo.

Senin, 07 November 2011

Indonesia Bantai Kamboja Setengah Lusin Gol


Indonesia tampil sempurna dalam debutnya di SEA Games XXVI, Senin, 7 November 2011. Bertemu Kamboja pada penyisihan Grup A di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Tim Merah Putih mampu unggul telak 6-0.

Di babak pertama Indonesia sudah menyarangkan empat gol ke gawang Kamboja. Keempat gol ini lahir dari striker Patrich Wanggai menit 28 dan 30, Titus Bonai pada menit ke-28 dan Gunawan Dwi Cahyo pada menit ke-34.

Unggul 4-0 di babak pertama, pertahanan Indonesia sempat lengah di awal babak kedua. Akibatnya, gawang timnas U-23 beberapa kali berada dalam tekanan. Beruntung bola masih belum mampu bersarang di gawang Kurnia Meiga.

Kamboja lebih berani tampil menyerang. Namun tekanan demi tekanan yang dilancarkan Pasukan Angkor masih mampu dihalau oleh pemain-pemain bertahan Indonesia yang kawal Gunawan Dwi Cahyo cs.

Pada menit 63, striker Patrich Wanggai nyaris menjebol gawang Kamboja. Sayang tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih melebar di sisi kiri gawang Kamboja.

Memasuki pertengahan babak kedua, tempo permainan mulai menurun. Serangan-serangan yang dilancarkan Indonesia ke lini pertahanan Kamboja juga tidak segencar babak pertama. Meski demikian, Indonesia beberapa kali sempat mengancam gawang Kamboja yang dikawal Sou Yaty.

Pada menit ke-79, gelandang Indonesia, Egi Melgiansyah nyaris menjebol gawang Kamboja lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Sayang bola yang sudah lepas dari jangkauan kiper Sou Yaty masih membentur mistar gawang.

Indonesia akhirnya menjebol gawang Kamboja untuk kali kelima pada menit ke-80 lewat Andik Vermansyah. Pemain yang masuk menggantikan Ferdinand Sinaga tersebut mampu mengecoh kiper Sou Yaty sekaligus membawa Indonesia unggul 5-0.

Pada menit ke-81, giliran Ramdani Lestaluhu yang menjebol gawang Kamboja. Memanfaatkan umpan Andik Vermansyah yang menyisir sisi kiri pertahanan lawan, Ramdani yang berada di depan gawang tanpa kesulitan mampu menaklukkan Sou Yaty.

Kamboja berusaha mengejar di sisa waktu yang ada. Namun hingga pertandingan usai, Indonesia tetap memimpin 6-0. Dengan hasil ini Indonesia untuk sementara memimpin klasemen Grup A dengan koleksi 3 poin dari satu laga.


INDONESIA
Kurnia Meiga (g), Gunawan Dwi Cahyo, Abdul Rahman, Stevie Bonsapia, Diego Michiels, Oktovianus Maniani, Hendro Siswanto/Ramdani Lestaluhu, Egi Melgiansyah, Titus Bonai, Ferdinand Sinaga/Andik Vermansyah, Patrich Wanggai/Yongki Aribowo

Minggu, 06 November 2011

Timnas U-23: Kamboja Bukan Lawan Spesial


Manajer timnas U-23, Roso Daras optimistis timnya tidak akan kesulitan saat bertemu Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Senin, 7 November 2011. Ini merupakan laga pembuka Indonesia di SEA Games 2011.

Menurut Roso, Kamboja adalah tim terlemah di Grup A. Persiapan yang dilakukan juga tak terlalu matang. Karena itu, Roso yakin Yongki Aribowo dan kawan-kawan tak akan menemui kesulitan berarti saat bertemu mereka besok.

"Kami melihat hasil uji coba yang mereka lakukan. Kami melihat pemberitaan di negara mereka, dan saya mengetahui persiapan mereka tak terlalu mengkhawatirkan," kata Roso dalam jumpa pers, Minggu, 6 November 2011.

"Jadi, kita lebih baik dari mereka. Anda bisa dapatkan informasi itu dari internet," lanjut Roso.

Roso kepada wartawan di Hotel Sultan, Senayan juga mengatakan, timnya tidak akan memberikan perhatian khusus bagi pemain bintang sang lawan. Roso hanya mengingatkan agar Garuda Muda tampil lepas di laga perdana yang krusial.

"Kami tidak melakukan penjagaan secara khusus, dan saya kira Anda lebih tahu bahwa ini sepak bola modern. Kita tidak man to man marking lagi sehingga kita tidak akan waspadai satu per satu pemain lawan. Yang lebih penting dari itu adalah kita menyiapkan strategi," Roso memaparkan.

"Seperti yang coach Rahmad katakan kita konsentrasi supaya anak-anak tampil lepas dan enjoy. Karena, ini baru game yang pertama sehingga beberapa pemain yang baru masuk skuad SEA Games pasti nervous," ujarnya.

Skuad Garuda Muda, kata Roso, tidak akan langsung tampil eksplosif seperti biasanya. Mereka akan menganalisis lebih dulu permainan Kamboja pada menit-menit awal.

"Coach Rahmad juga pernah kasih statement bahwa di awal-awal menit dia akan melihat dulu baru setelah itu menyusun serangan ofensif seperti yang tipikal coach lakukan," ujar Roso.

Kiper I Made Wirawan Absen Hadapi Qatar


Kiper andalan tim nasional Indonesia, I Made Wirawan, kemungkinan akan ditinggal pelatih Wim Rijsbergen karena masih cedera. Hal diungkapkan oleh asisten pelatih Liestiadi, Sabtu siang, 5 November 2011.

Indonesia akan berhadapan dengan tuan rumah Qatar pada lanjutan penyisihan kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia di Grup E, Jumat, 11 November mendatang. Saat ini timnas sedang melakukan pemusatan latihan di Solo. Ada 26 pemain yang mengikuti pelatnas, termasuk Made Wirawan.

"Kondisi pemain bagus semua, kecuali Made. Kemungkinan ditinggal tapi kami masih ada tiga kiper lain, yakni Ferry Rotinsulu, Hendro Kartiko, dan Samsidar," kata Liestiadi saat dihubungi VIVAnews.com.

I Made Wirawan mengalami cedera saat Indonesia beruji coba lawan Arab Saudi di Malaysia, beberapa waktu lalu. Sempat pulih, cedera tersebut kembali kambuh saat Wirawan berlatih bersama timnya Persiba Balikpapan.

Sementara itu, dari 26 nama yang mengikuti pelatnas, Liestiadi mengaku belum tahu jumlah pasti pemain yang akan dibawa ke Qatar. Menurutnya, semua keputusan berada di tangan Wim Rijsbergen.

"Tanggal 8 kita jalan sekitar jam 12 malam. Tanggal 7 kita di Jakarta dulu, tapi saya tidak tahu latihan tidak di sana. Sampai sekarang belum diputuskan soal pemain yang dibawa," jelas mantan asisten pelatih PSM Makassar tersebut.

Menghadapi Qatar, Indonesia mempunyai kewajiban untuk menang jika ingin mempertahankan peluang lolos ke babak selanjutnya. Jika kalah lagi, skuad Garuda secara matematis dapat dipastikan tersingkir.

Guna mendulang tiga poin, Wim telah memanggil striker-striker terbaik di negeri ini.

"Kami punya Cristian Gonzales, Bambang Pamungkas, Greg Nwokolo, dan Boaz Salossa. Kondisi striker semuanya bagus," imbuh Liestiadi.

Peringkat Dunia FIFA

  • 04 Juli 2013
  • 1. Spanyol - 1532 Pts
  • 2. Jerman - 1273 Pts
  • 3. Kolombia - 1206 Pts
  • 4. Argentina - 1204 Pts
  • 5. Belanda - 1180 Pts
  • 6. Italia - 1142 Pts
  • 7. Portugal - 1099 Pts
  • 8. Kroasia - 1098 Pts
  • 9. Brazil - 1095 Pts
  • 10. Belgia - 1079 Pts
  • ........
  • 160. Chad - 134 Pts
  • 161. Lesotho - 133 Pts
  • 162. Kep. Salomon - 132 Pts
  • 163. Myanmar - 129 Pts
  • 164. Gambia - 126 Pts
  • 165. Dominica - 124 Pts
  • 166. Sao Tome e Principe - 120 Pts
  • 167. Pakistan - 114 Pts
  • 168. Indonesia - 112 Pts
  • 169. Nepal - 106 Pts
  • 170. Yaman - 96 Pts